
Pantau - Waketum Partai NasDem Ahmad Ali bingung soal isu presiden 3 periode yang kembali mencuat. Dia mengaku tak pernah mendengar Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta 3 periode.
Mulanya, Ahmad Ali mengungkapkan, isu itu muncul pertama pada tahun 2019. Isu tersebut langsung disangkal Jokowi. Dia lalu mengingatkan pertanyaan Jokowi soal isu itu menampar mukanya.
"Ketika saya masih jadi Ketua Fraksi di DPR dan Waketum Partai NasDem sampai hari ini itu nggak pernah mendengarkan itu, dan bahkan yang saya ingat betul kader NasDem yang menggulirkan itu 2019, itu langsung tegas ditepis (Jokowi), kalau dari saya nggak pernah mendengarkan," kata Ahmad Ali kepada wartawan, Sabtu (28/10/2023).
"Pak Jokowi menanggapi secara spontan bahwa beliau sadar ini produk reformasi kemudian, kedua ada partai yang menawar-nawarkan, 'cari muka padahal saya sudah punya muka, menampar muka saya', itu bagian statement Pak Jokowi ketika ditawarkan 3 periode itu," lanjutnya.
Ahmad Ali menambahkan, setelah isu itu meredup, rumor presiden 3 periode kembali mencuat pada tahun 2022. Ahmad Ali menilai, rumor tersebut hanya dilontarkan untuk mencari pertahian, padahal sudah jelas dibantah Jokowi.
"Kemudian itu meredup dan 2022 muncul lagi, diinisiasi salah satunya Bahlil kalau tidak salah, jadi peristiwa 2019 terulang lagi, sehingga saya menilai itu bentuk upaya orang tertentu untuk cari perhatian ke Pak Jokowi, kalaupun Pak Jokowi mau itu tidak terlalu sulit menurut saya," ujarnya.
Dia menyayangkan, rumor presiden 3 periode itu kini kembali menyeruak dan memperkeruh suasana politik. Ahmad Ali menuturkan, di tahun politik mestinya lahir deretan narasi yang bersahabat.
"Saya menyayangkan betul situasi politik yang tanda kutip menegang, seharusnya kita menyajikan diksi-diksi atau narasi yang lebih bersahabat, lebih merangkul, lebih membesarkan jiwa, tidak perlu saling menyudutkan, apalagi peristiwa itu sudah lama dan disayangkan kenapa tiba-tiba hari ini muncul," ujarnya.
Ahmad Ali pun ogah merespons lebih rinci soal pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang memunculkan isu itu. Pasalnya, Ahmad Ali bilang hal itu merupakan ranah internal partai. Namun menurutnya, tak patut saling mempermalukan sesama kader PDIP.
"Kenapa dalam situasi politik yang dalam tanda kutip berbeda antara satu dengan yang lain, kok tiba-tiba narasi ini muncul. Ya kalau saya katakan mencoba memojokkan Pak Presiden," ucapnya.
"Katakanlah itu betul itu, Pak Jokowi ini kan kader PDIP, kenapa harus saling mempermalukan, kenapa harus cari-cari pembenaran, bukankah politik ini kita lewatin riang gembira," lanjut Ali.
- Penulis :
- Khalied Malvino