Pantau - AC Milan dipastikan gagal tampil di kompetisi Eropa musim depan usai menelan kekalahan dari AS Roma dengan skor 1-3 di Stadion Olimpico pada Senin (19/5/2025) dini hari WIB.
Hasil tersebut membuat Milan tetap bertahan di peringkat ke-9 klasemen sementara Liga Italia dengan raihan 60 poin.
Dengan satu laga tersisa, Milan dipastikan tidak dapat mengejar Lazio yang menempati posisi ke-6 dengan 65 poin, yang merupakan batas terakhir untuk lolos ke kompetisi Eropa.
Kegagalan ini menimbulkan dampak besar secara finansial bagi klub berjuluk Rossoneri tersebut.
Potensi Kerugian Hingga Rp1,4 Triliun
Menurut laporan dari Calcio e Finanza, musim ini Milan memperoleh sekitar 60 juta euro dari partisipasi di Liga Champions, meskipun hanya mencapai babak playoff fase gugur.
Selain itu, Milan juga mendapatkan pendapatan tambahan sekitar 20 juta euro dari penjualan tiket laga kandang dalam ajang yang sama.
Dengan demikian, total pemasukan Milan dari Liga Champions musim ini mencapai sedikitnya 80 juta euro atau setara dengan Rp1,4 triliun.
Jumlah tersebut dipastikan akan hilang pada musim depan karena Milan tidak akan berpartisipasi di kompetisi Eropa.
Sebagai gambaran, klub yang hanya tampil di fase awal Liga Champions bisa memperoleh sekitar 40 juta euro.
Sementara itu, partisipasi di Liga Europa memungkinkan klub meraih hingga 35 juta euro, tergantung dari seberapa jauh mereka melaju.
Bahkan di Conference League, klub-klub tetap bisa mendapatkan pemasukan signifikan; contohnya Chelsea yang mengantongi 20 juta euro setelah mencapai final.
Situasi ini membuat manajemen Milan harus memikirkan strategi untuk menutup potensi kerugian besar tersebut.
Salah satu opsi yang mengemuka adalah menjual pemain bintang guna menyeimbangkan keuangan klub.
Tijjani Reijnders, gelandang yang saat ini sedang diminati oleh beberapa klub dengan tawaran tinggi, disebut-sebut sebagai pemain yang berpeluang besar dilepas oleh Milan.
- Penulis :
- Leon Weldrick
- Editor :
- Tria Dianti
