
Pantau - Pelatih kawakan Rahmad Darmawan menyuarakan harapan agar turnamen Piala Indonesia kembali digulirkan demi membuka ruang lebih besar bagi pemain muda untuk mendapatkan jam terbang dan mengasah kemampuan dalam kompetisi resmi.
Pentingnya Turnamen Tambahan untuk Pembinaan Pemain Muda
Menurut Rahmad Darmawan, kehadiran turnamen seperti Piala Indonesia sangat membantu perkembangan pemain muda, terutama dalam membangun pengalaman bertanding di level kompetitif.
"Di beberapa negara, termasuk saya, pernah melatih di Malaysia, juga di situ ada tiga piala malah. Ada Piala Liga Malaysia, ada FA Cup, kemudian ada Malaysia Cup, waktu itu ada tiga", ungkap RD.
"Itu diatur dengan aturan-aturan yang berbeda sehingga memberikan kesempatan pemain-pemain muda untuk bermain", tambahnya.
Saat ini, pengembangan pemain muda dilakukan melalui Elite Pro Academy (EPA) untuk kelompok usia U-16, U-18, dan U-20.
Selain itu, Liga 1 Indonesia juga menerapkan regulasi wajib memainkan minimal satu pemain U-22 selama 45 menit dalam setiap pertandingan.
Meski apresiatif terhadap sistem yang berjalan, RD menilai kembalinya Piala Indonesia akan memberikan manfaat yang lebih konkret dalam pembinaan jangka panjang.
"Karena menurut saya juga kalau Piala Indonesia kembali digulirkan tentu akan lebih sangat membantu", tegasnya.
RD Punya Rekam Jejak Cemerlang di Piala Indonesia
Rahmad Darmawan merupakan pelatih tersukses dalam sejarah Piala Indonesia, dengan tiga gelar juara bersama Sriwijaya FC pada 2008, 2009, dan 2010.
Piala Indonesia terakhir digelar pada musim 2018/2019 dan dijuarai oleh PSM Makassar, namun sejak itu vakum selama lebih dari lima tahun.
Untuk mengisi kekosongan, turnamen Piala Presiden digelar sebagai ajang pramusim dan kini telah memasuki edisi ketujuh.
"Ini satu momen yang menurut saya juga bisa dimanfaatkan sebagai ajang untuk mengapresiasi semua yang terlibat di dalam kompetisi panjang yang dilakukan oleh para klub-klub di Indonesia", ujarnya.
Ia juga menyarankan agar Piala Presiden tidak sekadar menjadi turnamen pramusim, melainkan menjadi ajang resmi yang berdiri di antara jalannya kompetisi utama.
"Dan untuk materi pemain yang mungkin nanti pemain usia muda, saya sangat setuju kalau itu nanti ke depannya Piala Indonesia kembali dihidupkan. Atau Piala Presiden, tapi tidak lagi sebagai turnamen tapi salah satu piala yang bisa diletakkan di antara kompetisi berjalan", tutup RD.
- Penulis :
- Balian Godfrey