
Pantau - Pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster, menegaskan bahwa absennya pelatih Persija Jakarta, Mauricio Souza, dalam laga tunda BRI Super League yang digelar Senin (29/12), bukan merupakan keuntungan bagi timnya.
Mauricio Souza harus absen akibat skors akumulasi kartu kuning dan tidak dapat mendampingi Macan Kemayoran di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
"Bukan (keuntungan bagi kami), saya telah mengalami ini sebelumnya. Saya juga kadang-kadang terkena skors dan tetap menang. Maka bagi saya, dari pengalaman saya di Indonesia, itu bukan suatu keuntungan", ujar Munster.
Ia menekankan bahwa hal paling penting dalam pertandingan adalah performa para pemain di lapangan, bukan keberadaan pelatih di pinggir lapangan.
"Hal terpenting adalah para pemain di lapangan. Itulah yang terpenting. Saya dan pelatih lainnya akan memiliki strategi-strategi, namun saat Anda menuju lapangan, Anda perlu percaya kepada para pemain Anda", lanjutnya.
Kenangan di GBK dan Target Poin
Paul Munster bukan sosok asing di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Pelatih asal Irlandia Utara itu pertama kali merasakan atmosfer GBK pada tahun 2019 saat menangani timnas Vanuatu.
"Saya mengalaminya pada 2019, 5 tahun yang lalu. Waktu berlalu dengan cepat, namun ya, itu adalah pengalaman yang bagus. Stadion ini adalah yang terbaik di Indonesia, namun akan lebih baik lagi jika kami mendapatkan poin-poin", ungkapnya.
Bhayangkara FC saat ini berada di peringkat ke-10 klasemen sementara BRI Super League 2025/2026 dengan raihan 19 poin.
Mereka tertinggal 10 poin dari Persija Jakarta yang menempati posisi keempat.
Paul Munster menyatakan bahwa menghadapi tim sekelas Persija merupakan kesempatan bagus bagi anak asuhnya untuk meningkatkan kualitas permainan.
"Mereka (Persija) memiliki tim yang bagus, dan mereka bermain kandang. Di Indonesia, rasanya berbeda jika Anda bermain di kandang sendiri. Namun merupakan hal yang bagus bagi kami untuk menaikkan level, karena ini akan menjadi pertandingan yang bagus", ujarnya.
- Penulis :
- Gerry Eka







