billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Harga Vaksin COVID-19 Bio Farma Dijual Berkisar Rp200.000

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Harga Vaksin COVID-19 Bio Farma Dijual Berkisar Rp200.000

Pantau.com - PT Bio Farma (Persero) akan memastikan harga vaksin COVID-19 di Indonesia dengan tidak memberatkan pemerintah. Adapun perkiraan harganya yakni berkisar Rp200 ribu.

Sebelumnya beredar berita jika Sinovac sudah menandatangani kontrak pengadaan vaksin dengan Brasil, yang akan menjualnya dengan harga USD1,96 per dosis atau sekitar Rp29.000. Brasil merupakan salah satu negara yang membeli vaksin COVID-19 dari Sinovac.

Baca juga: Infografis Daftar 5 Kelompok Prioritas Penerima Vaksin COVID-19

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan, Sinovac sudah membantah soal harga vaksin di Brasil. Surat resmi Sinovac pun sudah dikirimkan ke Bio Farma.

“Informasi harga vaksin COVID-19 di Brasil, telah kami klarifikasi ke pihak Sinovac. Mereka sudah mengirimkan surat elektronik resmi ke Bio Farma, yang memastikan, bahwa informasi dalam pemberitaan tentang kontrak pembelian 46 juta dosis dengan nilai kontrak USD90 juta dengan pemerintah Brasil tidak tepat, dan mengenai harga USD1,96 per dosis pun tidak tepat. Sebab biaya tiap dosisnya setiap pengiriman saja, sekitar USD2. Atas berita ini, Sinovac tengah menelusuri asal informasinya. Bio Farma lanjutnya berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah menghadirkan vaksin COVID-19 dengan harga yang terjangkau untuk memberi perlindungan bagi penduduk Indonesia," kata Honesti dalam keterangannya kepada media, Selasa (13/10/2020). 

Honesti melanjutkan dalam surat resmi yang disampaikan oleh Sinovac, penentuan harga vaksin COVID-19 ditentukan beberapa faktor. Salah satu faktornya adalah tergantung pada investasi pada studi klinis fase 3 terutama dalam uji efikasi dalam skala besar. Demikian juga dengan penentuan harga di Indonesia, mengikuti prinsip–prinsip tadi. Dengan kata lain, skema pemberian harga vaksin COVID-19 ini, tidak dapat disamaratakan.

Untuk menjaga dan menjamin kualitas vaksin COVID-19 mulai dari bahan baku dan lainnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan terbang ke Sinovac China untuk visit audit proses pengembangan dan produksi vaksin korona di fasilitas Sinovac di Beijing, China, termasuk LP POM MUI untuk melaksanakan audit halal.

Baca juga: Menko Airlangga: Indonesia Membutuhkan 320 Juta Dosis Vaksin COVID-19

BPOM juga akan memastikan fasilitas dan proses produksi Vaksin COVID-19 di Bio Farma memenuhi standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)/Good Manufacturing Practice (GMP). Saat ini, uji klinis fase 3 vaksin COVID-19 masih berjalan di minggu kedua Bulan Oktober 2020 ini.

Data terakrhir menunjukan sampai dengan tanggal 9 Oktober 2020, 843 relawan yang sudah mendapat penyuntikan kedua, dan 449 relawan dalam tahap pengambilan darah pasca penyuntikan kedua/masuk periode monitoring. Hingga saat ini Uji Klinis tajap 3 berjalan lancar dan belum ada dilaporkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius akibat pemberian suntikan calon vaksin COVID-19.

Penulis :
Tatang Adhiwidharta