Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Ketika Virus Korona Masuk, Begini Kejadian Membludaknya Panic Buying Masker

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Ketika Virus Korona Masuk, Begini Kejadian Membludaknya Panic Buying Masker

Pantau.com - Fenomena panic buying soal masker terjadi di awal Maret 2019. Kepanikan ini merebak usai dua Warga Negara Indonesia (WNI) dinyatakan positif terkena virus korona.

Setelah diumumkan oleh Presiden Joko Widodo bahwa dua WNI positif virus Korona, permintaan masker dan hand sanitizer pun melonjak tajam. Pembelian dua item tersebut di toko maupun supermarket membeludak. 

Kondisi serupa juga terjadi di toko-toko online. Hukum pasar pun terjadi, di mana jika permintaan meningkat harga akan mengikuti. Harga pun langsung meroket. Dari yang biasanya di bawah Rp100 ribu untuk satu dus berbagai merek, menjadi Rp300.000 per berbagai merek.

Baca juga: Bahan Baku Masker Harus Impor, Ini Alasannya

Dalam sebuah kesempatan, Menteri BUMN Erick Thohir, menyebut harga masker kini belum mengalami kenaikan. Dimana bahan masker yang digunakan merupakan impor dari China.

"Harga masker yang dijual saat ini seharga Rp2.000 per piece. Namun, bahan yang digunakan pada masker merupakan barang impor dari China," ujar Erick Thohir ketika mengunjungi Apotek Kimia Farma Jakarta, pada Rabu 4 Maret 2020.

Melacak antusiasme masker, dipantau dari iPrice yang merujuk pada data Google Trends, pencarian "masker mulut" sepanjang awal hingga pertengahan bulan Januari 2020 di Indonesia tercatat, tergolong statis.

Malahan, tren pencarian masker mulut masih belum terlihat ketika virus Korona untuk pertama kalinya menyebar ke luar China, yang terjadi di Thailand tanggal 13 Januari 2020.

Saat itu, orang-orang Indonesia justru lebih menaruh perhatian pada produk antiseptik dan sabun cuci tangan untuk menjaga kebersihan tangan dari kuman dan bakteri. 

"Banyak media mengabarkan pentingnya menjaga kebersihan telapak tangan saat merespons epidemi virus korona yang persebarannya masih belum sampai di Indonesia," menukil dari riset iPrice, Senin (9/3/2020).

Baca juga: Hati-hati! Menimbun Masker Bisa Dijerat Hukuman 5 Tahun Penjara

Jadi kapan masker mulai gencar dicari? masker mulai intens dicari ketika Singapura dan Malaysia mendapatkan kasus korona pertama berturut-turut pada 23 & 24 Januari 2020.

Catatan pencarian masker pun meningkat pesat hingga breakout ke titik tertinggi menjelang akhir Januari di mana desas-desus penularan virus korona semakin ramai di Indonesia.

"Kesimpulannya, masker mulut baru sepenuhnya menarik perhatian orang Indonesia ketika virus korona muncul di Malaysia dan Singapura yang merupakan negara tetangga terdekat dengan Indonesia," tutup riset tersebut.

Penulis :
Tatang Adhiwidharta