
Pantau.com - PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) akan memproduksi 1 juta masker pada bulan Maret 2020. Namun, pihaknya masih menunggu pasokan bahan baku dari Prancis.Direktur Utama RNI, Eko Taufik Wibowo, mengatakan RNI masih membutuhkan bahan baku impor untuk memproduksi masker. Sebab ada beberapa unsur dan komponen yang belum bisa di produksi sendiri oleh perseroan.
Baca juga: Erick Thohir Berencana Datangkan Bahan Baku Masker dari Eropa
Menurut Eko, lapisan di dalam masker ini mengandung unsur obat. Menurutnya, lapisan inilah yang belum bisa diproduksi sendiri oleh perusahaan BUMN."Di bagian lapisan dalam masker itu enggak bisa kita produksi (sendiri)," kata Eko, Jumat (6/3/2020).Sementara itu, untuk kain bagian luar disebut tidak masalah. Karena RNI bisa memproduksi sendiri kain tersebut meskipun kualitasnya KW."Kalau lainnya kita lokal bisa. KW pun enggak masalah kalau emergency," paparnya.
Baca juga: Presiden Jokowi Pastikan Stok Masker Dalam Negeri Capai 50 Juta
Karena itu, hingga saat ini RNI belum bisa memproduksi masker untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Meskipun perseroan menargetkan bisa memproduksi 1 juta masker pada bulan ini."Kita cari alternatif, saya lapor pak Menteri bahan baku Eropa. Tapi Eropa pun sampai sekarang belum kasih jawaban dia waktu itu bilang siap kirim ini sudah hampir sebulan responsnya nanti-nanti dulu terus walaupun risiko mahal," tukasnya.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta