Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Virus Korona Bikin Gaduh Ekonomi Global, Menko Airlangga Siapkan Penangkal

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Virus Korona Bikin Gaduh Ekonomi Global, Menko Airlangga Siapkan Penangkal

Pantau.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan wabah virus korona diperkirakan menambah ketidakpastian ekonomi global tahun 2020. Kendati demikian, ia optimistis tahun ini dengan perkembangan ekonomi.

"Pembangunan ekonomi saat ini menunjukkan tantangan bagi kondisi global yang akan berlanjut pada tahun 2020 walaupun tensi perdagangan lebih baik," kata Airlangga dalam sambutan peluncuran Laporan Pembangunan Dunia (WDR) 2020 di Jakarta, Selasa (28/1/2020).

Selain virus korona, disrupsi manufaktur global dan tensi geopolitik juga menjadi tantangan yang juga membuat ketidakpastian ekonomi global.

Baca juga: Airlangga Bicara soal Kapasitas SDM Indonesia di WEF

Meski begitu, Airlangga mengatakan dari pertemuan Forum Ekonomi Dunia (WEF) tahun 2020 di Davos, Swiss, seluruh negara optimistis dengan perkembangan ekonomi saat ini.

"Ada sinyal positif dari sebagian besar area di empat benua yang semuanya optimistis tahun ini bahwa resesi itu seperti tidak terjadi," tambahnya.

Pendorongnya, kata dia, pertumbuhan yang kuat di Amerika Serikat hingga "gencatan senjata" perdagangan antara Amerika Serikat dan China.

Meski Dana Moneter Internasional (IMF) mengoreksi pertumbuhan ekonomi global, namun Menko Airlangga menyebut fundamental ekonomi masih positif.

Menurutnya, fundamental ekonomi, masih menggema dan Indonesia mampu menumbuhkan ekonominya kisaran 5 persen tahun 2019 utamanya didorong konsumsi domestik dan investasi. "Indonesia akan terus menguatkan daya saing dan investasi," katanya.

Baca juga: Dampak Ekonomi Akibat Virus Korona, Ini Pandangan MUI

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengonfirmasi jumlah kasus infeksi virus korona tipe baru bertambah menjadi 2.798 secara global per 27 Januari 2020.

Di China, termasuk Hong Kong, Makau, dan Taipei, menurut WHO, ada 2.741 kasus positif infeksi virus korona baru dan 5.794 kasus dugaan infeksi virus itu serta 461 yang sakit parah dan 80 orang yang meninggal dunia akibat infeksi virus tersebut.

Sementara di luar China, ada 37 kasus infeksi virus corona baru yang tersebar di 11 negara yakni Jepang, Korea Selatan, Vietnam, Singapura, Australia, Malaysia, Thailand, Nepal, Amerika Serikat, Kanada dan Perancis.
Penulis :
Tatang Adhiwidharta