Pantau.com - Korban tewas akibat virus korona baru di China kian bertambah. Pada Sabtu (1/2/2020), pemerintah China mengatakan jumlah korban meninggal dunia kini telah melampaui 250 jiwa.
Setidaknya 259 orang meninggal dunia dengan 11.791 orang telah terjangkit virus korona. Hal itu diungkapkan pejabat kesehatan di China yang dikutip dari Al Jazeera.
Sebagian besar kasus kematian terbaru berasal dari provinsi Hubei, kota Wuhan di mana tempat ini menjadi pusat epidemi. Sementara itu, 102.000 juga telah dilaporkan berada di bawah pengawasan medis dengan kemungkinan gejala penyakit pernapasan.
Baca juga: Akibat Virus Korona, 86 Penerbangan Rute Bali-China Dibatalkan
Sementara, jumlah korban kian bertambah. Otoritas kesehatan China menyatakan bahwa 243 orang dinyatakan sembuh dari corona dan diizinkan meninggalkan rumah sakit.
Virus korona telah menjangkit sekitar 20 negara di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Prancis, Jerman, Inggris, Spanyol hingga ke Timur Tengah di Uni Emirat Arab (UEA).
Pejabat tinggi Partai Komunis di Wuhan, kota dengan penduduk 11 juta orang itu, menyatakan penyesalan karena pemerintah setempat bertindak terlalu terlambat dalam mengatasi virus ini.
Baca juga: Hewan Peliharaan Tularkan Virus Korona kepada Manusia?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah yang dipicu oleh coronavirus di China sebagai keadaan darurat global pada hari Kamis, 30 Januari 2020, waktu setempat.
Dekarasi ini datang setelah jumlah kasus meningkat lebih dari sepuluh kali lipat dalam seminggu.
Badan kesehatan PBB mendefinisikan keadaan darurat internasional sebagai "peristiwa luar biasa" yang merupakan risiko bagi negara lain dan memerlukan respons internasional yang terkoordinasi.
- Penulis :
- Kontributor NPW
