
Pantau.com - Ledakan berkekuatan besar mengguncang pusat kota Beirut sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 78 orang. Ledakan terjadi di pelabuhan ibukota Lebanon itu, mencederai lebih dari 4.000 orang serta menyebabkan banyak gedung dan bangunan yang hancur akibat guncangan.
PERINGATAN: foto-foto berikut ini memuat gambar yang bisa membuat Anda tak nyaman.
Saluran televisi lokal LBC mengatakan bahan ledakan tersebut mengandung natrium nitrat. Pusat geosains di Jerman memperkirakan ledakan ini memiliki kekuatan setara dengan gempa 3,5 skala richter.
Dikutup Reuters, Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan sebanyak 2.750 ton amonium nitrat ditimbun selama enam tahun di gudang pelabuhan, lokasi terjadinya ledakan masif yang mengguncang Ibu Kota Beirut
Aoun menyebut bahwa penimbunan zat kimia bersifat eksplosif tersebut “tidak dapat diterima”, karena dilakukan secara serampangan tanpa memperhatikan aspek keamanan. Amonium nitrat adalah senyawa kimia yang biasa digunakan untuk pupuk dan menjadi campuran zat dalam konstruksi pertambangan.
"Saya melihat bola api dan asap membumbung tinggi di atas langit kota. Orang-orang berteriak dan lari berhamburan dalam kondisi berdarah," ujar salah satu saksi mata.
"Balkon hancur lebur, kaca-kaca di gedung pencakar langit pecah berserakan dan serpihannya jatuh ke jalanan," tambahnya, demikian dilansir dari ABC News, Rabu (5/8/2020).
Jenderal Abbas Ibrahim dari militer Lebanon mengatakan kemungkinan ledakan disebabkan oleh bahan peledak yang disita dari sebuah kapal beberapa tahun lalu dan disimpan di pelabuhan.
Baca juga: Video Detik-detik Terjadinya Ledakan di Beirut, Puluhan Orang Tewas

Guncangan tidak hanya menghancurkan bangunan dan kaca jendela gedung pencakar langit, tapi juga membalikkan sejumlah mobil di jalan raya. (Foto" AP/Hassan Ammar)
Ledakan terjadi pada sore hari waktu setempat menghancurleburkan rumah-rumah, gedung perkantoran, dan banyak bangunan di dekat kawasan pelabuhan.
Asap tebal mengepul disertai guncangan besar yang menghancurkan kaca jendela, bahkan membalikkan sejumlah kendaraan di pusat kota.
Menteri Kesehatan Lebanon Hamad Hasan mengatakan ada banyak mayat yang masih terkubur di reruntuhan. Ribuan orang yang terluka sudah dibawa ke rumah sakit dan sebagian masih terjebak di rumah masing-masing, menurut kepala Palang Merah Lebanon.
Kantor Kedutaan Besar Australia di Beirut dinyatakan terdampak signifikan akibat ledakan tersebut. Sejumlah staf terkena serpihan kaca dan jendela yang pecah akibat ledakan, menurut Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne

Ribuan orang terluka dibawa ke sejumlah rumah sakit yang kini dilaporkan telah melebihi kapasitas pasien dan pengunjung. (Foto: AP/Hassan Ammar)
"Bisa kami laporkan staf di sana baik-baik saja, meski mengalami luka dan goresan, tapi gedung kedutaaan secara signifikan terdampak," ujar PM Morrison.
"Kami bersimpati pada seluruh emua warga Lebanon, ada komunitas Lebanon yang begitu besar di Australia dan pasti khawatir dengan keluarga mereka di sana."
Insiden ledakan memperparah kondisi nasional Lebanon yang saat ini mengalami krisis ekonomi dan masih berjuang untuk menekan laju penyebaran virus korona.
Banyak warga Lebanon yang kini kehilangan pekerjaan, sementara nilai mata uangnya terhadap dolar Amerika Serikat terus jatuh, menyebabkan semakin banyak orang masuk dalam kategori miskin.
Sejumlah rumah sakit di Beirut dilaporkan telah melebihi kapasitasnya dan sedang meminta pasokan darah lebih banyak, serta mesin generator untuk pembangkit listrik.
Sementara itu tanpa menunjukkan bukti apapun, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan jika militer negaranya percaya ledakan ini disebakan oleh "serangan semacam bom".
Baca juga: Ledakan Besar Guncang Beirut Lebanon, Banyak Korban Berjatuhan

Diperkirakan masih banyak mayat dan orang yang terluka terjebak di reruntuhan bangunan. (Foto: AP/Hussein Malla)
- Penulis :
- Noor Pratiwi









