
Pantau.com - Kontingen-kontingen nasional bisa menunjuk seorang pria dan seorang wanita sebagai pembawa bendera pada upacara pembukaan Olimpiade 2020 Tokyo. Komite Olimpiade Internasional (IOC) memberlakukan aturan tersebut sebagai salah satu langkah dalam mengirimkan pesar keseimbangan gender di dunia olahraga.
Presiden IOC Thomas Bach mengatakan sudah mengamandemen protokolnya memungkinkan kedua gender terwakili dalam momen paling banyak ditonton dalam Olimpiade.
Baca juga: Ribuan Orang Terjangkit Korona, Jepang Tetap Ngotot Gelar Olimpiade
Pada upacara pembukaan semua tim masuk stadion dengan masing-masing pembawa bendera yang biasanya adalah atlet peraih medali terbanyak atau atlet yang berhasil pada event besar.
IOC juga menyatakan paling sedikit satu atlet putri dan satu atlet putra harus dimasukkan ke setiap dari 206 delegasi yang akan berlomba di Tokyo.
Arab Saudi, contohnya, baru melibatkan perempuan dalam tim Olimpiade-nya pada edisi 2012 di London, Inggris.
"Kami mendorong semua komite Olimpiade nasional memanfaatkan opsi ini (dua pembawa bendera)," kata Bach seperti dikutip Reuters.
"Bersama dengan prakarsa dua ini, IOC mengirimkan pesan yang sangat kuat lainnya kepada dunia bahwa keseimbangan gender itu adalah realitas Olimpiade," kata Bach.
Sekitar 51,2 persen dari total 11.000 atlet yang turut serta dalam Olimpiade Tokyo adalah laki-laki dan 48,8 persen lainnya adalah perempuan.
rn- Penulis :
- Reza Saputra