Pantau - Waketum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia mengatakan, pernyataan Presiden Joko Widodo akan cawe-cawe bisa memiliki sejumlah penafsiran.
"Saya sudah pernah ngomong sebenarnya kalaupun misalnya cawe-cawe konteksnya apa dulu? Kalau untuk kepentingan bangsa dan negara semua orang harus ikut terlibat," kata Doli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/5/2023).
Doli menilai, konteks cawe-cawe yang dimaksud Presiden Jokowi untuk memastikan program yang sudah dilaksanakan dalam masa dua periodenya memimpin bisa terus berjalan.
Baca Juga: Demokrat Kritik Sikap Cawe-Cawe Jokowi: Kepala Negara Harus Netral!
"Pak Jokowi kan presiden dua periode, sudah banyak sekali program-program yang sudah dijalankan, dan masih ada hal-hal yang masih belum tuntas," tutur Doli.
Menurutnya, cawe-cawe tak harus diartikan dengan dukungan ke salah satu kandidat capres. Ia menambahkan, yang terpenting adalah visi misi bagi pemimpin Indonesia ke depan.
"Kalau visi misinya dititipkan apa itu juga tidak disebut cawe-cawe? Bisa juga disebut cawe-cawe, makanya dari perspektif dan penafsiran seperti apa kita melihatnya," lanjutnya.
Baca Juga: Bela Jokowi, PDIP: Presiden Memang Harus Cawe-Cawe!
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku akan tetap cawe-cawe dalam Pemilu 2024 dengan alasan demi bangsa dan negara.
Hal itu ia sampaikan Jokowi saat bertemu dengan para pemimpin redaksi sejumlah media serta content creator, seperti Akbar Faisal, Helmy Yahya, dan Arie Putra.
"Demi bangsa dan negara saya akan cawe-cawe, tentu saja dalam arti yang positif," ucap Jokowi di Istana Negara, Senin (29/5/2023).
"Saya sudah pernah ngomong sebenarnya kalaupun misalnya cawe-cawe konteksnya apa dulu? Kalau untuk kepentingan bangsa dan negara semua orang harus ikut terlibat," kata Doli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/5/2023).
Doli menilai, konteks cawe-cawe yang dimaksud Presiden Jokowi untuk memastikan program yang sudah dilaksanakan dalam masa dua periodenya memimpin bisa terus berjalan.
Baca Juga: Demokrat Kritik Sikap Cawe-Cawe Jokowi: Kepala Negara Harus Netral!
"Pak Jokowi kan presiden dua periode, sudah banyak sekali program-program yang sudah dijalankan, dan masih ada hal-hal yang masih belum tuntas," tutur Doli.
Menurutnya, cawe-cawe tak harus diartikan dengan dukungan ke salah satu kandidat capres. Ia menambahkan, yang terpenting adalah visi misi bagi pemimpin Indonesia ke depan.
"Kalau visi misinya dititipkan apa itu juga tidak disebut cawe-cawe? Bisa juga disebut cawe-cawe, makanya dari perspektif dan penafsiran seperti apa kita melihatnya," lanjutnya.
Baca Juga: Bela Jokowi, PDIP: Presiden Memang Harus Cawe-Cawe!
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku akan tetap cawe-cawe dalam Pemilu 2024 dengan alasan demi bangsa dan negara.
Hal itu ia sampaikan Jokowi saat bertemu dengan para pemimpin redaksi sejumlah media serta content creator, seperti Akbar Faisal, Helmy Yahya, dan Arie Putra.
"Demi bangsa dan negara saya akan cawe-cawe, tentu saja dalam arti yang positif," ucap Jokowi di Istana Negara, Senin (29/5/2023).
- Penulis :
- Aditya Andreas
