Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

AS-Turki Tegaskan Tak Ada Teroris Kurdi di Zona Aman Perbatasan Suriah

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

AS-Turki Tegaskan Tak Ada Teroris Kurdi di Zona Aman Perbatasan Suriah

Pantau.com - Pemerintah Amerika Serikat yang bekerja sama dengan Turki mengenai zona aman di sepanjang perbatasan mengungkapkan tersebut tak ada petempur YPG/PKK, kata Wakil Khusus AS untuk Keterlibatan Suriah pada Senin (25 Maret 2019).

"Kami sedang mencari penyelesaian yang akan memenuhi kebutuhan setiap orang," kata James Jeffrey, yang juga menjadi Utusan Khusus bagi koalisi anti-Da'esh, dalam satu taklimat di Departemen Luar Negeri AS.

"Kami bekerja sama dengan Turki untuk membuat zona aman di sepanjang perbatasan Turki, tempat takkan ada pasukan YPG (Unit Perlindungan Rakyat Kurdi) sebab Turki merasa sangat tidak nyaman dengan kehadian YPG dan hubungan mereka dengan PKK (Partai Pekerja Kurdistan). Kami memahami bahwa Presiden Trump telah menjelaskan kepada Presiden Erdogan," kata Jeffrey.

Baca juga: Pejabat Militer AS: Menyerah adalah Strategi ISIS untuk Bangkit

Pada Februari, Pentagon mengumumkan beberapa ratus prajurit akan tetap berada di Suriah, setelah penarikan tentara AS, guna menciptakan zona aman di sepanjang perbatasan Turki-Suriah. Juru Bicara Pentagon Sean Robertson mengatakan tentara tersebut akan menjadi bagian dari pasukan multinasional.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan zona aman itu akan diciptakan dengan dasar kesepakatan yang ditandatangani antara Turki dan Suriah pada 1998, yang dikenal sebagai Kesepakatan Adana.

Kesepakatan tersebut, yang ditandatangani di Kota Adana di Turki Selatan, bertujuan meredakan keprihatinan Ankara berkaitan dengan kelompok teror PKK.

Setelah itu, kamp pelatihan gerilyawan ditutup di Suriah dan anasir gerilyawan tak dilayani oleh bank-bank Suriah. Namun, Jeffrey mengatakan sasaran utama AS di Suriah ialah mengalahkan kelompok gerilyawan Da'esh.

Baca juga: Kelompok SDF Dukungan AS Habisi Kantong Terakhir ISIS di Suriah

"Misi ini ialah mengalahkan ISIS, bukan beroperasi di zona aman apapun," ia menambahkan. Jeffrey menggunakan naman lain Da'esh.

Jeffrey juga menyatakan AS masih tidak mengetahui keberadaan pemimpin Da'esh Abu Bakr Al-Baghdadi.

Status dan keberadaan Al-Baghdadi telah menjadi misteri selama beberapa tahun belakangan ini, dan banyak klaim telah dikeluarkan di berbagai medan tempur di Irak dan Suriah bahwa ia "telah tewas".

"Tidak, kami tidak mengetahui di mana ia (Al-Baghdadi) berada, dan menemukan pemimpin tertinggi ISIS atau kelompok gerilyawan lain adalah prioritas," kata Jeffrey.

Penulis :
Noor Pratiwi