Pantau.com - Bayi dalam kandungan seorang migran Venezuela meninggal saat sang ibu menunggu visa untuk menyeberangi perbatasan Peru ke Chile. Kabar ini disampaikan pejabat Chile pada Sabtu, 13 Juli 2019.
Kementerian Luar Negeri Chile menyesalkan kematian bayi dalam kandungan tersebut, namun mengatakan pemerintah mengklaim tidak mungkin memberikan bantuan medis bagi warga asing di negara tetangga.
Baca juga: Pengayaan Uranium Iran Capai 4,5 Persen, Bagaimana dengan AS?
Pada Juni lalu, Pemerintah Peru menekan arus migrasi dengan mengharuskan para migran memiliki paspor dan visa untuk tinggal di negara tersebut. Aturan baru itu mendorong sejumlah migran untuk pergi ke Chile.
Kebijakan ini merupakan dampak dari hancurnya perekonomian Venezuela yang menyebabkan krisis migrasi terbesar dalam sejarah Amerika Selatan. Chile, salah satu negara Amerika Latin yang perekonomiannya paling stabil sekaligus paling kuat menjadi magnet tersendiri bagi warga Venezuela untuk mencari tempat tinggal baru.
Baca juga: Demam Perburuan Alien Menyeruak di AS, 350 Ribu Orang Siap Bertempur
Imigrasi ke Chile melonjak enam kali lipat dalam kurang dari 30 tahun, dari 114.500 pada 1992 hingga 746.465 pada tahun lalu. Mayoritas migran baru-baru ini berasal dari Haiti dan Venezuela.
rn- Penulis :
- Adryan N
