
Pantau.com - Kehadiran Neno Warisman ke Pekanbaru Riau dalam acara Tour Musik bertajuk "#2019 Ganti Presiden" menuai pro dan kontra. Sementara pihak Kepolisian Daerah Riau juga tidak memberikan ijin atas acara tersebut.
Badan Intelijen Negara (BIN) pun mengakui jika terlibat dalam meminta Neno Warisman untuk meninggalkan Pekanbara Riau.
"Tatkala ada pengajuan ijin bahwa Neno Warisman mau berkunjung dan memberikan orasi dalam acara musik tersebut, dan ternyata tidak mendapatkan ijin, maka BINDA (BIN Daerah) dan aparat keamanan setempat wajib menjaga tegaknya wibawa aturan tersebut," kata Jubir KaBIN Wawan Hari Purwanto dalam keterangan tertulisnya.
"Hal ini adalah langkah antisipasi agar tidak terjadi bentrokan dengan masyarakat yang menolak kehadiran Neno."
Baca juga: Persekusi Neno Warisman di Pekanbaru? Polisi Angkat Bicara
Wawan juga memberi penjelasan soal Kepala BIN Daerah (Kabinda) Riau yang muncul dalam video Neno.
"KaBINDA Riau selaku penanggung jawab Kominda (Komite Intelijen Daerah) menjadi pihak yang harus berada di garis depan guna mengambil langkah preventif agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," paparnya.
"Himbauan untuk kembali ke Jakarta terhadap Neno Warisman adalah jalan terbaik dari pada terjadi bentrokan dan menghindari jatuhnya korban dan tentu akan muncul masalah baru atas legalitas acara tersebut."
Baca juga: Relawan #2019GantiPresiden Serang Balik Gp Ansor
Ia melanjutkan, apa yang telah dilakukan oleh pihaknya tidak ada kaitannya dengan keberpihakan terkait Pilpres 2019 mendatang.
"Tidak ada keberpihakan atau upaya tidak netral dari BIN dalam perhelatan Pemilu. Akan tetapi menjaga keselamatan warga dan upaya cegah dini untuk hal-hal yang tidak diinginkan mutlak harus dilakukan," terang Wawan.
"Sehingga hal ini bukan dimaksudkan untuk keberpihakan, tetapi untuk menjaga keselamatan dan tegaknya aturan setelah tidak ada ijin atas acara tersebut."
- Penulis :
- Widji Ananta