Pantau.com - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah tak mempermasalahkan ada atau tidaknya moderator debat pilpres. Asal format selanjutnya diubah dari format debat capres-cawapres yang sudah diselengggarakan pada 17 Januari lalu.
"Saya percaya Najwa netral tapi problemnya di masa lalu Najwa pernah dianggap tidak netral. Saya termasuk yang setuju saja panelis yang partisan pun saya setuju yang penting metode debat diubah supaya kesempatan antara kandidat itu berdebat dan berdialog itu lebih banyak," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 23 Januari 2019.
Baca juga: Ini Alasan Perludem Sebut Pendukung Paslon Mengganggu saat Debat
Menurutnya, sebaiknya format debat diubah daripada debat pertama yang dianggapnya seperti lomba cerdas cermat. Ia mengusulkan debat itu tanpa jeda iklan.
"Biarkan pertarungannya sampai selesai biar kita liat sebuah kepuasan bagi masyarakat melihat pertarungan cukup panjang. 90 menit ga usah ada potongan. Tarung aja langsung supaya dialognya tuntas. Sebab saya kira tidak ada percakapan yang tidak bisa kita selesaikan dalam 90 menit," ungkapnya.
Baca juga: Kubu Prabowo-Sandi Usulkan Debat Kedua Pilpres Berformat Tarung Bebas
Ia menilai dengan debat tanpa banyak terpotong-potong oleh waktu akan tampak lebih menarik dan sampai ke masyarakat apa yang menjadi pokok perdebatan.
"Daripada dikuota, dipotong, akhirnya seperti multiple choice. Harusnya biarkan dialog berlangsung natural dipandu seseorang yang saya dengan kapasitasnya misalnya Nana (Najwa)," tuturnya
"Jadi sistem debatnya yang lebih penting. Kalau orangnya kalau dia berpihak reputasi dan kredibilitasnya bisa hancur gitu," sambungnya.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi
