HOME  ⁄  Nasional

Demi Sektor Pariwisata, Pemerintah Akan Tekan Harga Tiket Pesawat

Oleh Lilis Varwati
SHARE   :

Demi Sektor Pariwisata, Pemerintah Akan Tekan Harga Tiket Pesawat

Pantau.com - Pemerintah akan terus berupaya menekan harga tiket pesawat guna mendukung sektor pariwisata yang dinilai sedikit kurang bergairah pada tahun 2019 ini.

Berdasarkan catatan PT Angkasa Pura II, penurunan jumlah penumpang secara keseluruhan di bandara yang dikelola BUMN tersebut mencapai 18,85 persen. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama mengaku dirinya terus berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan Budi Karya dan Menteri BUMN Erick Thohir untuk mengkaji masalah tersebut dan mencari solusinya.

"Saya bersama Menteri Perhubungan, Menteri BUMN, akan me-review semua kemungkinan untuk menekan harga tiket. Salah satu faktor utamanya kan harga tiket. Itu juga ada laporannya AP II soal masalah turunnya jumlah okupansi," katanya ditemui di kediaman Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, Rabu (25/12/2019).

Baca juga: Hore! Harga Tiket Pesawat Turun 30 Persen di Hari Biasa dan Libur

Meski demikian, Wishnutama mengatakan upaya menekan harga tiket pesawat bukan perkara mudah. Pasalnya, masalah harga tiket pesawat yang tinggi itu sangatlah kompleks karena dipengaruhi banyak faktor.

"Bukan kerja yang sederhana karena kan kompleks, macam-macam, ada pengaruh harga avtur, leasing dan lainnga. Jadi kita harus lihat secara komprehensif bagaimana cara menekan harga tiket agar komprehensif," ungkapnya.

Wishnutama menambahkan untuk 2019 pemerintah menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 16,3 juta orang. 

Baca juga: Kemenpar Akan Jadikan 5 Destinasi di DIY sebagai Pariwisata Nasional

Adapun perkiraan devisa yang diperoleh dari sektor pariwisata mencapai 20 miliar dolar AS.

Ke depan, lanjut Wishnutama, selain mengunggulkan lima destinasi super prioritas yang sedang dibangun, pemerintah akan terus mendorong pariwisata lainnya.

"Tapi pada saat bersamaan kita harus membangun infrastruktur, ekosistem ekonomi kreatif dan banyak hal lain," katanya.

Penulis :
Lilis Varwati