Pantau.com - Adik Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez pada Jumat 23 November 2018 ditangkap di Amerika Serikat atas tuduhan penyelundupan obat-obatan terlarang, kata Pemerintah Honduras, Jumat (23/11/2018).
Baca juga: Turki Vonis 3 Anggota Teroris PKK dengan Hukuman Seumur Hidup
Menurut keterangan dari kantor kepresidenan, Juan Antonio 'Tony' Hernandez (40), ditahan oleh pihak berwenang AS di Miami.
Tony berprofesi sebagia pengacara dan pernah menjadi anggota parlemen dari partai berkuasa.
Ia adalah sosok terbaru dari sejumlah tokoh terkemuka Honduras, termasuk tiga anggota kongres, yang telah dikenai tuduhan di Amerika Serikat atas keterlibatan dengan penyelundupan narkoba.
"Ini adalah pukulan berat bagi keluarga," kata Presiden kepada para wartawan di kota tempatnya berasal, Gracias, di Honduras barat.
"Saya berharap sistem hukum (di sana) memberi ruang baginya untuk membela diri, dan sebagai keluarga, kami akan menjalankan apa yang bisa kami lakukan untuk mendukungnya."
Reuters belum dapat mengontak pengacara Tony. Sang adik presiden sebelumnya membantah tuduhan-tuduhan bahwa ia terkait dengan organisasi penyelundup narkoba, Cachiros.
Seorang pemimpin komplotan Cachiros pada Maret 2017 memberikan kesaksian pada persidangan di New York bahwa Tony Hernandez telah menerima suap untuk membantu pencucian uang hasil penyelundupan narkoba.
Baca juga: Video Penggerebekan Pesta Seks BDSM Menyebar, Polisi Malah Bantah Terlibat
Presiden Honduras, yang merupakan pengacara konservatif dan mulai menjabat sebagai presiden pada 2014, telah mengendalikan praktik pembunuhan dengan memberlakukan kebijakan keras terhadap kartel-kartel narkoba serta komplotan-komplotan jalanan.
Kebijakan tersebut mendapat dukungan dari Amerika Serikat namun menuai kecaman dari berbagai kelompok pembela hak asasi manusia.
- Penulis :
- Gilang
