Pantau.com - Habib Rizieq Shihab memberikan arahan dalam Ijtima Ulama II untuk menerjunkan saksi militan dengan mengawal Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat proses pemungutan suara 17 April 2019 mendatang."Karenanya siapkan sukarelawan, saksi yang militan di setiap TPS di seluruh Indonesia, sekali lagi siapkan relawan dan saksi militan di TPS di seluruh Indonesia," ujar Habib Rizieq saat berikan arahan di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Minggu (16/9/2018).
Baca Juga: Sah! Prabowo Subianto Tandatangani Pakta Integritas Ijtima Ulama II, Ini Poinnya
Menurut Habib Rizieq, hal ini perlu dilakukan lantaran ditemukannya kemungkinan rekayasa penggelembungan suara melalui sistem KPU baik yang di pusat maupun di daerah."Dan audit forensik untuk seluruh sistem komputer KPU dalam perhitungan suara, agar tidak terjadi rekayasa sistem perhitungan di komputer KPU dari pusat hingga daerah, serta tetap tuntut perhitungan manual dari formulir C1 untuk perhitungan akhir," tutur Rizieq.Petinggi FPI itu mengatakan penting untuk memperhatikan kecurangan yang dilakukan semakin canggih, dengan menggunakan teknologi komputer dalam perhitungan suara, bahkan sistem sekalipun dapat dilakukan hacking.
Baca Juga: Mengaku Ikhlas, GNPF Tegaskan Takkan 'Mengemis' Jabatan ke Prabowo-Sandiaga
"Para laskar cyber untuk terus berjihad di medsos. Para mujahid cyber ayo lanjutkan jihad di medsos tanpa kenal lelah dan tanpa rasa takut," imbuh dia."Ayo ciptakan pemilu jujur dan adil. Pilpres 2019 dan Pileg harus kita jaga dan kawal agar berjalan jujur dan adil agar tidak bisa memberikan celah kepada siapapun untuk berbuat kecurangan," sambungnya.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta
