Pantau.com - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan langkah-langkah tanggapan terkait aksi unjuk rasa yang berujung kerusuhan oleh Rompi Kuning.
Menteri Negara untuk Aksi Publik dan Akun Perancis Olivier Dussopt mengatakan, aksi unjuk rasa tersebut telah merugikan negara mencapai titik tertinggi.
"(Biaya demo) ini antara 8 hingga 10 miliar euro," kata seorang menteri kepada TV BFM, dilansir dari Sputnik, Selasa (11/12/2018).
Baca juga: Cerita dari Kerusuhan Perancis: Tangan Putus Setelah Nekat Ambil Granat
"Kami sedang dalam proses penyetelan dan untuk melihat bagaimana membiayainya."
Sebelumnya pada hari Senin, Emanuel Macron mengumumkan keadaan darurat ekonomi di Perancis setelah kerusuhan Rompi Kuning pecah.
Presiden Prancis mengatakan bahwa dari 2019 upah minimal akan meningkat 100 euro (ebih dari USD113) per bulan. Langkah-langkah yang diusulkan juga termasuk bonus untuk karyawan dan pengecualian dari pajak jaminan sosial yang meningkat untuk pensiunan yang berpenghasilan kurang dari 2.000 euro per bulan.
Baca juga: Erdogan: Kerusuhan Paris Sebagai Kegagalan Demokrasi di Eropa
Kebijakan pajak bahan bakar minyak (BBM) yang diketuk oleh Presiden Emmanuel Macron memantik serangan demonstrasi di segala penjuru Perancis sejak November lalu. Terparah, Paris, menjadi kambing hitam.
Cerita kekerasan dalam kerusuhan Rompi Kuning menjadi viral. Kecaman dari dunia internasional mengalir untuk Perancis. Hingga kini, lebih dari 1.500 orang di seluruh Perancis ditahan polisi setelah demonstrasi akhir pekan yang berubah menjadi kekerasan.
- Penulis :
- Widji Ananta
