
Pantau.com - Kebijakan pajak bahan bakar minyak (BBM) yang diketuk oleh Presiden Emmanuel Macron memantik serangan demonstrasi di segala penjuru Perancis sejak November lalu. Terparah, Paris, menjadi kambing hitam.
Cerita kekerasan dalam kerusuhan Rompi Kuning menjadi viral. Kecaman dari dunia internasional mengalir untuk Perancis. Hingga kini, lebih dari 1.500 orang di seluruh Perancis ditahan polisi setelah demonstrasi akhir pekan yang berubah menjadi kekerasan.
Parahnya, menurut catatn kepolisian yang disampaikan Kementerian Dalam Negeri, 100 dari anggota Rompi Kuning yang ditahan masih di bawah umur.
Baca juga: Kerusuhan Paris: 1.700 Pengunjuk Rasa Rompi Kuning Ditahan
Bahkan ada cerita pilu dari seorang pengunjuk rasa, yang dikutip dari Metro, Senin (10/12/2018). Granat yang ia coba ambil justru meledak di tangannya. Alhasil, tangan pria itu pun putus. Wakil jaksa penuntut umum Olivier Etienne membenarkan kejadian itu.
Selain peristiwa kerusuhan, laju ekonomi dari sumbangan pajak pengunjung Menara Eiffel juga tersendat. Pasalnya, menara pujaan dunia itu ditutup selama libur akhir pekan imbas kerusuhan di Paris.
Baca juga: Protes Rompi Kuning, 481 Ditahan Kepolisian Paris
Diinformasikan, Presiden Macron akan berbicara dari Istana Elysee presiden pada pukul 20.00 nanti malam waktu setempat terkait kerusuhan Rompi Kuning.
Hingga kini, 89.000 personel polisi disiagakan untuk mencegah meluaskan unjuk rasa yang berakhir dengan kerusuhan kelam itu.
- Penulis :
- Widji Ananta