Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Erdogan: Kerusuhan Paris Sebagai Kegagalan Demokrasi di Eropa

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Erdogan: Kerusuhan Paris Sebagai Kegagalan Demokrasi di Eropa

Pantau.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengomentari kerusuhan yang terjadi di Paris selama protes kenaikan harga bahan bakar. Ia mengatakan bahwa kepolisian di Turki juga menggunakan kekuatannya, namun merujuk pada peristiwa di Prancis, ia mencatat kepolisian Prancis memperlakukan orang-orang dengan sangat keras.

Menurut Erdogan, protes yang dilakukan oleh kelompok rompi kuning menunjukan kegagalan demokrasi di Eropa, hak asasi manusia, dan kebebasan. Ia juga menambahkan bahwa keamanan Eropa terancam oleh penduduk asli, seperti dilansir Sputnik, Senin (10/12/2018).

"Dinding keamanan dan kesejahteraan yang mereka sangat hargai, kini terguncang, bukan oleh pengungsi ataupun kaum Muslim, tetapi oleh warga negara mereka sendiri," ucap Erdogan.

Baca juga: Kerusuhan Paris: 1.700 Pengunjuk Rasa Rompi Kuning Ditahan

Presiden juga menekankan bahwa polisi Turki sering dituduh menggunakan kekuatan, bagaimanapun juga, ia menyebutkan bahwa penegak hukum di Turki masih bertindak dalam cara yang manusiawi. Pada saat yang sama ia mendesak untuk mempertimbangkan situasi di Prancis dan memperhatikan bagaimana polisi setempat memperlakukan para pengunjuk rasa.

Pemimpin Turki itu menyebutkan bahwa Ankara melawan kekacauan yang disebarkan oleh para pengunjuk rasa, di saat yang sama ia juga menentang penggunaan kekerasan yang ekstrem oleh aparat penegak hukum kepada pengunjuk rasa.

Baca juga: Buntut Protes Harga BBM Paris, Menara Eiffel Ditutup

Komentar Erdogan tersebut menyusul dengan ketegangan dan kerusuhan yang masih berlanjut di Paris oleh kelompok rompi kuning terhadap kenaikan harga bahan bakar. Selama itu juga polisi dilaporkan menggunakan gas air mata dan telah menahan sedikitnya 950 orang.

Penulis :
Noor Pratiwi