Pantau.com - Mantan Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengaku tahu proses pengurusan izin proyek pembangunan Meikarta di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Sehingga wajar jika dirinya dipanggil oleh penyidik KPK untuk diperiksa menjadi saksi kasus suap Meikarta.
"Saya kira wajar lah kalau KPK minta keterangan saya karena saya tau dari awal," kata Deddy saat tiba di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (12/12/2018).
Baca juga: KPK Panggil Deddy Mizwar Sebagai Saksi Terkait Kasus Meikarta
Pemeran Naga Bonar di Film Naga Bonar Jadi 2 itu mengatakan bahwa perencanaan pembangunan Meikarta memang bermasalah sejak awal. Menurut Deddy, proyek Meikarta dibangun di kawasan strategis provinsi (KSP). Sehingga untuk menjalankan proyek tersebut harus mendapatkan rekomendasi dari provinsi terkait tata ruang.
"Karena setiap KSP harus ada rekomendasi dari Provinsi. Makanya saya begitu dipromosikan (proyek Meikarta) saya katakan 'ini apa?' Haha," ucapnya.
Terkait rekomendasi yang diterbitkan Pemkab Bekasi, Deddy mengaku dirinya tak mengetahui. Namun yang pasti pada pertengahan 2017, Provinsi hanya mengeluarkan rekomendasi untuk lahan seluas 84,6 hektare sesuai dengan surat keputusan Gubernur tahun 1993 karena belum terjadi perubahan tata ruang.
"Jadi bukan Meikarta yang meminta pada Provinsi. Tapi Bupati yang memohon pada Provinsi karena kewenangannya ada di kabupaten. Cuma kalau di KSP, itu harus ada rekomendasi dari provinsi," pungkasnya.
Baca juga: KPK: Izin Proyek Meikarta Bermasalah Sejak Awal
Sedianya dalam penyidikan kasus Meikarta ini Deddy Mizwar akan diminta keterangan sebagai saksi untuk Billy Sindoro, Direktur Operasional Lippo Group. Juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, penyidik ingin mengonfirmasi terkait rekomendasi proses izin pembangunan Meikarta.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi
