
Pantau.com - Tingginya resistensi partai dan kelompok pendukung Jokowi atas bergabungnya partai oposisi ke dalam pemerintahan, dipercaya akan menyebabkan Jokowi mengambil jalan lebih halus.
Menurut analis politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago, Jokowi kemungkinan besar akan memasukkan partai oposisi ke kabinet di tengah jalan.
"Jokowi mungkin akan mengambil jalan lebih soft yaitu memasukkan anggota partai oposisi masuk di kabinet nanti setelah reshuffle," kata Pangi, di Jakarta, Selasa, 23 Juli 2019.
Baca juga: Gelagat PKB Tak Setuju Ada Partai Baru Gabung Koalisi Jokowi
Pangi memandang pertentangan atas wacana bergabungnya partai oposisi pendukung Prabowo ke dalam kabinet memang cukup tinggi. Reshuffle kabinet, lanjut Pangi salah satu jalan Jokowi untuk tetap dapat merangkul oposisi.
"Salah satu cara Jokowi tetap merangkul parpol oposisi, namun tidak masuk dari awal kabinet dibentuk, nanti bisa saja di tengah melalui reshuffle kabinet," paparnya.
Sebelumnya Jokowi menyatakan telah memiliki daftar nama-nama calon menteri yang akan membantunya di pemerintahan periode kedua.
Baca juga: Sindir PAN Soal Koalisi, PDIP: Datang Saja, Jangan Nunggu Dilamar!
Menurut Jokowi, menteri pemerintahannya akan terdiri dari kalangan politik dan profesional. Komposisinya menurut dia tidak akan berbeda jauh, yakni 60:40, atau 50:50.
Jokowi juga akan membuka kesempatan hadirnya sosok menteri muda yang berusia 20-25 tahun atau 30 tahun, dengan tetap memastikan kapabilitas dan kompetensi menteri tersebut nantinya.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi