
Pantau.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sepertinya menunjukkan gelagat tak setuju apabila capres terpilih Joko Widodo menambah lagi jumlah anggota koalisinya dan diberikan jatah kursi menteri dalam kabinetnya.
Hal itu seperti apa yang diungkapkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal PKB Jazilul Fawaid. Menurutnya, Jokowi sebagai presiden jika ingin membangun koalisi yang solid maka harus membangun dari koalisi yang sudah ada. Kalau pun nanti ada parpol yang ingin bergabung ke pemrintahan maka menurutnya tak tepat di tempatkan dalam koalisi.
Baca juga: Ini Kata PKB Soal Permintaan Jatah Menteri Harus Terpisah dengan PBNU
"Itu koalisi ini sudah cukup bahkan lebih, gemuk makanya kalau memang pak Jokowi ingin membangun koalisi yang solid tentu dimulai dari koalisi yang ada saja, nanti kalau ada yang mau masuk kemudian bergabung dikasih ruang yang lain, tidak dalam koalisi," ujar Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/7/2019).
Kendati begitu memang diakuinya soal susunan kabinet menjadi hak preogratifnya seorang presiden. Namun ia dan pihaknya beranggapan jika nanti ada parpol baru bergabung maka partai yang sudah bergabung dalam koalisi sebelumnya harus beradaptasi kembali.
Untuk itu apa yang diminta ketum partainya agar Jokowi pilih menteri lebih banyak dari tokoh profesional ketimbang parpol adalah demi kelancaran kinerja Jokowi sendiri.
"Oleh sebab itu, apa yang disampaikam Cak Imin untuk kebaikan agar soliditas dalam koalisi bisa tertata lebih baik, bisa ambil keputusan cepat, kesejahteraan bisa cepat terealisasikan Jokowi," ungkapnya.
Lebih lanjut, Jazilul berkeyakinan bahwa Jokowi nantinya akan memegang prinsip dalam memilih menterinya dimana yang berkerja yang mendapat upah.
Baca juga: PPP: Cukup 1 Parpol Gabung Koalisi Jokowi, Biar Ada yang Check Balance
"Tetapi seandainya nanti koalisi duduk dalam satu meja saya haqul yakin bahwa akan bicara yang bekerha yang dapat upah. Soliditas koalisi perlu ditingkatkan itu pasti, tetapi tak menutup kemjngkinan bergabung yg lain, dimana tempat bergabungnya? itu perlu dirumuskan, jangan di tempat koalisi, mungkin perlu dibikin gerbong lain, kalau ada visi misi dimasukan ya akan dimasukan, karena peran itu masih banyak ga hanya di kabinet," tandasnya.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi










