Pantau.com - Ribuan migran dari El Salvador dan Honduras terus bergerak menuju perbatasan Amerika Serikat dan Meksiko untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Hal ini memicu perdebatan di Amerika Serikat terkait dengan pemilihan umum yang akan diadakan pada 6 November mendatang.
Seperti dilansir Sputnik, Rabu (31/10/2018), Kementerian Dalam Negeri Meksiko mengatakan, pihaknya telah mengidentifikasi dan menahan dua karavan migran yang menuju perbatasan Amerika Serikat.
Baca juga: Angkatan Militer Malta Selamatkan Ratusan Imigran dari Perahu Karet di Laut Tengah
Federal Meksiko dan Institut Nasional untuk Imigrasi mengidentifikasi dua warga Honduras terkait pembunuhan dan perdagangan narkoba. Keduanya ditangkap setelah surat penangkapan dikeluarkan dan dikembalikan ke wilayahnya masing-masing.
Baca juga: Lebih dari 5.000 Imigran Berjalan Menuju Amerika Serikat
Karavan migran ilegal pertama yang berangkat dari Honduras ke arah Meksiko dan Amerika Serikat pada tanggal 13 Oktober berharap mendapatkan suaka di negara-negara tersebut.
Sementara itu, pada Selasa (30 Oktober 2018) kelompok besar migran mulai berdatangan di Kota Tapachula, Meksiko bagian Chiapas setelah melewati perbatasan.
Pentagon telah mengirim 5.200 pasukan ke perbatasan Amerika Serikat untuk mencegah ribuan migran masuk ke dalam negeri tersebut.
- Penulis :
- Noor Pratiwi
