Pantau.com - Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara mencatat jumlah berita hoax menjelang Pemilihan Umum meningkat cukup tinggi.
"Tambah prihatin. Agustus 2018 jumlah hoax 25, desember ini 75, Januari 175, Februari 353, 18 kali dari angka Agustus. 28 persen bekaitan dengan politik. Mayoritas, ini berkaitan dengan pemilu. Pemilu paling banyak berkaitan dengan Capres," ujarnya saat ditemui di Gedung JI-Expo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (3/4/2019).
Dia menambahkan, platform yang digunakan untuk menyebarkan hoax ini juga beragam. Mulai dari sosial media hingga platform obrolan pribadi.
Baca juga: Survei Indikator: 2 Paslon Capres-Cawapres Punya Pemilih Iman Lemah
"Macam-macam, media sosial dalam artian Facebook, Twitter, Instagram. Paling banyak medsos. Kalau WhatsApp itu beda, modusnya itu postingnya di media sosial, buat akun di medsos, posting, screen capture, fotonya diambil, setelah itu akunnya ditutup sendiri. Tapi viralnya lewat WhatsApp," ungkapnya.
Ia menambahkan, harus ada upaya jangka panjang yang dilakukan. Salah satunya, melalui literasi agar masyarakat Indonesia dapat selektif dalam memilah informasi yang diterima.
Baca juga: Diterpa Kabar Hoax Sakit, Ma'ruf: Saya Sehat Sekali
Sementara untuk jangka menengah kata dia, pihaknya berupaya untuk menurunkan berita-berita hoax bahkan hingga menghilangkan akun penyebar hoax.
"Jangka panjang yakni literasi. Membuat masyrakat Indonesia memilah dan memilih. Ini di upstream. Di midstream, kita lakukan address kalau perlu di take down akunnya, kita take down," pungkasnya.
rn- Penulis :
- Widji Ananta
