
Pantau.com - Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS serta Indonesian crude price (ICP) terus mendapat perhatian khusus terkait pengaruhnya terhadap kualitas realisasi APBN 2018.
"Mohon melihatnya jangan jangka pendek karena ini pasti dipantau terus oleh pemerintah," kata Askolani di Jakarta, Senin.
Askolani menjelaskan, pergerakan rupiah sedikit di atas asumsi dalam APBN 2018 sebesar Rp13.400 per dolar AS. Namun, pantauan terhadap pergerakan kurs dilakukan selama setahun penuh.
"Ini agak depresiasi bulan ketiga, tapi kita tidak tahu bulan empat, kelima dan keenam. Jadi mekanismenya ini masuk dalam pemantauan pemerintah, tapi kami tetap hitung sampai 12 bulan," katanya.
Baca juga: Imbas Perang Dagang AS-China, Rupiah Menguat Tipis Senin Pagi
Selain itu, ICP (harga minyak mentah Indonesia) yang berada di atas 60 dolar AS per barel sudah di atas asumsi dalam APBN 2018 sebesar 48 dolar AS per barel. Meski demikian, kenaikan harga minyak tersebut berpengaruh positif terhadap penerimaan negara.
"Dia bisa menambah sisi pendapatan yang punya valas, yaitu penerimaan migas. Meski berdampak juga ke subsidi energi plus bunga utang," kata Askolani.
Askolani memastikan pengaruh pergerakan kurs dan harga ICP minyak tersebut terhadap realisasi APBN akan disampaikan sepenuhnya pada penyampaian laporan semester I pada Juli 2018.
Baca juga: Proteksionisme Donald Trump Masih Jadi Pengaruh Utama IHSG BEI
Penyampaian laporan semester I ini, tambah dia, penting untuk proyeksi pergerakan maupun kinerja APBN di semester II, sebagai antisipasi terhadap gejolak fiskal. "Selalu kami pantau prediksi harga, kurs dan kebijakan itu satu paket sehingga kami lihat ini punya risiko fiskal atau tidak," katanya.
Secara keseluruhan, Askolani menegaskan pentingnya pantauan asumsi dasar makro secara berkala, tidak hanya terhadap pergerakan kurs dan harga ICP minyak, agar pelaksanaan APBN dapat bermanfaat sepenuhnya bagi perekonomian.
"APBN itu harus di-manage supaya bisa tetap konsisten dan mendukung kegiatan ekonomi secara utuh, baik dari sisi pajak, belanja maupun pembiayaan," ujarnya.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank Senin (26/3/2018) bergerak menguat sebesar 17 poin menjadi Rp13.762. Sebelumnya, rupiah berada di angka Rp13.779.
- Penulis :
- Widji Ananta