
Pantau.com - Pengamat transportasi Djoko Setijowarno menilai bahwa penerapan jalur sepeda di DKI Jakarta belum sama sekali efektif untuk pesepeda.
Alasannya, menurut Djoko, masih banyaknya jalur sepeda DKI Jakarta yang diterobos oleh pengendara motor maupun pengendara mobil.
"Jalur sepeda, kalau hanya dibuat marka dan 'traffic cone' kurang efektif penerapannya," ujar Djoko di Jakarta, Senin (25/11/2019).
Baca juga: Belasan Kendaraan Terjaring Razia Langgar Jalur Sepeda di Jakarta Selatan
Kendati begitu, Djoko tidak menyalahkan Dinas Perhubungan DKI Jakarta atas usaha pembuatan jalur sepeda kini. Hanya saja, ia menyayangkan masa sosialisasi yang singkat, serta pembuatan jalur sepeda yang terkesan mendadak.
Hingga saat ini, fasilitas jalur sepeda DKI Jakarta belum dilengkapi seperti belum tersedia pembatas pagar atau kanstin.
Djoko menyarankan agar jalur sepeda Jakarta dapat meniru dari Tiongkok dan Jepang dalam penerapannya, dengan jalur sepeda yang dibatasi pagar cukup tinggi.
"Di Tiongkok sikap warganya hampir sama dengan Indonesia, sulit diatur. Jadi memang harus dibangun pagar itu supaya jelas penindakannya nanti," kata Djoko.
Baca juga: Jelang Berlakunya Sanksi, Pengendara Motor di DKI Belum Paham Jalur Sepeda
Ia juga mengatakan, jika fasilitas jalur sepeda belum tersedia, maka keefektifan jalur sepeda sulit tercipta dengan hanya mengandalkan petugas Dishub dan aparat polisi.
"Kalau hanya andalkan SDM polisi dan Dishub hanya 'cilukba' saja nanti karena akan sulit ditindak, hanya kejar-kejaran terus nanti," kata Djoko.
Selain itu, tambah Djoko, sosialisasi sejak dini penggunaan sepeda harus sudah mulai diterapkan, misal anak-anak sekolah dibiasakan berangkat sekolah dengan sepeda," kata Djoko.
- Penulis :
- Bagaskara Isdiansyah