
Pantau.com - Sebuah tank Israel melepaskan tembakan ke Jalur Gaza, menewaskan seorang militan Hamas, dalam aksi yang militer Israel sebut pembalasan atas cederanya seorang tentara.
Aksi militer itu juga menjadi langkah balasan atas serangan singkat saat unjuk rasa yang diwarnai kekerasan di perbatasan Palestina.
Seorang pejabat Israel mengatakan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga membatalkan bantuan 15 juta dolar AS (sekitar Rp212,7 miliar) dari Qatar untuk wilayah kantung itu. Bantuan tersebut seharusnya dikucurkan pada Rabu sebagai bagian dari upaya internasional untuk menghentikan ketegangan.
Baca juga: Saat Mahathir Mohamad Bicara Soal Israel, Hak Malaysia dan Penolakan
Perbatasan Gaza memanas sejak warga Palestina menggelar unjuk rasa mingguan pada Maret lalu. Unjuk rasa digelar untuk menekan pencabutan blokade pimpinan Israel di wilayah itu dan hak atas tanah yang diambil Israel atas perang pembentukan negara itu pada 1948.
Medis Palestina di Gaza mengatakan seorang militan Hamas tewas dan dua lainnya cedera dalam penembakan Israel di pos jaga dekat wilayah depan sektor tengah yang dibentengi. Sektor itu merupakan bagian dari daerah kantung yang dikuasai Hamas.
Hamas mengonfirmasi ketiga korban itu sebagai anggotanya.
Pada Selasa pagi, militer dalam pernyataan mengatakan salah satu personelnya ditembak saat menghadapi pelempar batu Palestina di pagar. Peluru mengenai helmnya, menyebabkan cedera ringan, kata militer. Pihak militer juga menambahkan dua warga Palestina melintas ke Israel sebelum kembali ke Gaza saat peristiwa itu terjadi.
Baca juga: Hamas Ungkap Praktik Israel Rekrut Warga Palestina untuk Perperangan di Gaza
Menteri kesehatan Gaza mengatakan lebih dari 220 warga Palestina tewas oleh pasukan Israel dalam 10 bulan unjuk rasa. Israel mengatakan pasukannya menggunakan kekuatan mematikan untuk mencegah pelanggaran perbatasan oleh Hamas, gerakan yang telah telibat tiga kali peperangan dengan mereka sejak 2008.
Mesir dan PBB, yang mengkhawatirkan potesi ketegangan bisa memicu konflik menyeluruh, berupaya menenangkan Gaza. Sementara Qatar pada November menjanjikan bantuan 150 juta dolar AS (Rp2,13 triliun), yang akan ditransfer melalui Israel dalam enam bulan, dengan harapan dapat mengurangi tekanan ekonomi.
Pembayaran ketiga Qatar sebesar 15 juta dolar AS dijadwalkan pada Rabu, setelah sebelumnya ditahan oleh Israel sebagai protes atas kekerasan di perbatasan. Pejabat Israel yang mengumumkan penundaan baru itu tidak menyebutkan kapan pembayaran itu akan dilakukan.
- Penulis :
- Widji Ananta