billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Siap-siap, Pemilik Toko Ritel Punya Kebebasan Preteli Tas Kamu Jika UU Ketok Palu

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Siap-siap, Pemilik Toko Ritel Punya Kebebasan Preteli Tas Kamu Jika UU Ketok Palu

Pantau.com - Masyarakat di negara bagian Tasmania, Australia kemungkinan harus menjalani pemeriksaan tas wajib di toko-toko ritel di seluruh negara bagian itu. Hal itu merujuk jika undang-undang yang bertujuan untuk mencegah pencurian disetujui.

Undang-undang yang diumumkan Minggu (18 November 2018) ini, akan memungkinkan pemilik toko untuk memeriksa tas pelanggan secara fisik saat mereka keluar dari toko. Berdasarkan undang-undang saat ini, hanya petugas keamanan yang ditempatkan di depan toko saja yang memiliki wewenang untuk melakukan pemeriksaan tas.

Mengutip ABC News, Senin (19/11/2019), sektor ritel Tasmania yang bernilai lebih dari USD6,1 miliar, diperkirakan mengalami kerugian lebih dari USD216 juta atau setara Rp225 miliar akibat aksi pencurian.

Dalam sebuah pernyataan, Menteri Pembangunan Tasmania Sarah Courtney mengatakan undang-undang itu merupakan kemenangan bagi pengecer dan pelanggan. "Amandemen ini tidak hanya akan melindungi penghidupan pengecer Tasmania dengan membantu mencegah terjadinya pengutilan, tetapi juga akan melindungi konsumen dengan memastikan bahwa pemeriksaan tas dilakukan dengan cara yang tepat dan teratur," kata dia.

Baca juga: Hati-hati, Seorang Perenang Australia Tewas Diserang Ikan Pari

Sarah Courtney mengatakan undang-undang itu sesuai dengan komitmen Pemerintah Tasmania untuk menindak tegas tingkat kasus mengutil di seluruh negara bagian Tasmania.

"Ini adalah tambahan untuk inisiatif lain yang dirancang untuk mengurangi mengutil, termasuk meningkatkan kehadiran polisi di daerah perbelanjaan, dan menyediakan skema pinjaman tanpa bunga untuk usaha kecil yang ingin memasang kamera perekam digital definisi tinggi berkualitas tinggi untuk CCTV," terangnya.

Direktur Eksekutif Asosiasi Ritel Australia, Russell Zimmerman menyambut baik usulan tersebut dan mengatakan ia berharap UU ini diimplementasikan di seluruh Australia.

"(Ini akan) melindungi penghidupan pemilik bisnis di Tasmania dan memberikan stabilitas bagi kelangsungan jangka panjang industri ritel. Pengesahan undang-undang ini akan memberikan kepastian kepada konsumen, membantu mengurangi pencurian ritel dan juga akan melindungi konsumen dengan memastikan pemeriksaan tas dilakukan dengan cara yang tepat dan teratur," kata dia.

Undang-undang itu mengikuti kebijakan serupa di New South Wales yang menurut Zimmerman terbukti efektif. "(Dengan kemajuan teknologi) orang lebih mungkin tertangkap mencuri sekarang daripada sebelumnya. Tapi ketika tingkat ekonomi semakin ketat, kami melihat kasus pencurian meningkat," katanya.

Baca juga: Survei: Sejak Tragedi 9/11, AS Telah Habiskan 5,9 Triliun Dolar untuk Perang

Dia mengatakan barang-barang mewah "untuk kenyamanan" seperti kosmetik adalah produk yang paling sering dicuri, sementara barang-barang kecil yang mudah disembunyikan seperti makanan bayi, pisau cukur dan baterai juga kian sering dicuri.

Menurutnya, tingkat barang yang dicuri dari rak toko kemungkinan akan meningkat secara signifikan selama musim Natal – musim puncak perdagangan bagi para pengecer.

Sektor ritel Australia diperkirakan mengalami kerugian lebih dari USD9 miliar dari total USD310 miliar akibat kasus pencurian.

Presiden Asosiasi Pedagang Hobart Utara, John Kelly, menggambarkan undang-undang itu sebagai langkah maju yang besar dan mengatakan semakin cepat dilaksanakan, semakin baik. Dia menggambarkan pencurian sebagai tindakan yang kian marak di kawasan sepanjang utara Hobart, tetapi terutama menjadi "masalah besar" di toko buku miliknya. Dia memperkirakan antara 5 dan 7 persen dari pendapatan toko bukunya berkurang akibat pencurian.

"Bahkan dengan kamera keamanan pencurian selalu sulit dicegah ... kami telah menangkap mereka di video tetapi pada saat Anda melakukan semua ini mereka sudah keluar dari pintu dan kemudian menjadi sistem yang berkepanjangan dan polisi harus dilibatkan untuk menanganinya." katanya.

Penulis :
Widji Ananta