Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Survei: Sejak Tragedi 9/11, AS Telah Habiskan 5,9 Triliun Dolar untuk Perang

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Survei: Sejak Tragedi 9/11, AS Telah Habiskan 5,9 Triliun Dolar untuk Perang

Pantau.com - Sejak serangan teroris mematikan pada tragedi 9/11, AS telah menghabiskan lebih dari USD5,9 triliun untuk perang di luar negeri yang telah memakan korban jiwa hingga 500.000 juta, menurut Biaya Perang, penelitian yang diterbitkan oleh Institute Watson for International and Public Affairs di Rhode Island Brown University. 

Dalam laporan bulan ini disebutkan, sekitar 370.000 orang meninggal dunia akibat kekerasan yang berkaitan dengan perang AS, 250.000 warga sipil diperkirakan meninggal dalam perang yang dipimpin Amerika Serikat, dan 10,1 juta telah mengungsi akibat kejahatan perang, serta banyak yang tewas akibat kekurangan gizi dan hancurnya infrastruktur. 

Selain itu, 6.900 personil militer dan 7.800 militer kontraktor Amerika Serikat dengan 110.000 militan telah tewas dalam perang-perang yang dipimpin AS sejak tragedi 9/11, seperti dilansir Sputnik, Minggu (18/11/2018).

Baca juga: Detik-detik Pembebasan Teroris dalam Serangan WTC 9/11 yang Luluhlantahkan Amerika Serikat

Angka tersebut belum termasuk lebih dari setengah juta kematian disebabkan oleh perang di Tanah Suriah setelah pemerintah AS dan kekuatan lainnya mencoba untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Suriah Bashar Al Assad pada 2011.

Koalisi pimpinan AS dengan lebih dari 70 negara yang terlibat dalam operasi melakukan perlawanan militer terhadap kelompok teroris Daesh di Suriah dan Irak sejak September 2004. Meskipun, pemerintah Suriah dan Dewan Keamanan PBB tidak mengizinkan kegiatan yang dilakukan oleh koalisi AS.

Laporan itu juga menemukan biaya perang-perang yang dipimpin AS di Irak, Afghanistan, Pakistan, Suriah, telah menelan biaya sekitar USD $5,9 triliun. Jumlah tersebut dihabiskan Amerika Serikat untuk perang yang terjadi di seluruh dunia sejak tahun 2001.

Baca juga: Iran Salahkan AS Atas Kejahatan Perang di Yaman

Angka tersebut berbeda dengan biaya perkiraan Pentagon untuk semua perang sejak tragedi 9/11 karena itu tidak mencakup perang di Suriah, Irak, Afghanistan, Pakistan, dan zona perang lainnya, tetapi juga mencakup seluruh pemerintah federal yang merupakan konsekuensi dari perang-perang tersebut, menurut laporan Brown University.

Menurut laporan tersebut, perang yang dilakukan sejak tragedi 9/11 dan pimpinan perang dibayar secara eksklusif dari pinjaman, biaya keduanya meningkatkan utang nasional dan defesit anggaran AS.

"Tidak ada strategi untuk mengakhiri perang," ucap Profesor Ilmu Politik Neta Crawford dalam laporan tersebut.

"Faktanya AS terus menghabiskan biaya dengan jumlah besar untuk perang di Afgahistan, yang merupakan jalan buntu, dan di Irak serta Suriah yang hingga saat ini belum terselesaikan. Itu merupakan masalah anggaran jangka panjang yang akan mempengaruhi generasi mendatang," jelasnya.

Baca juga: Kecaman Terhadap AS Warnai Aksi Hari Solidaritas Sedunia untuk Palestina

Penulis :
Noor Pratiwi