
Pantau.com - Taliban pada Sabtu, 27 Juli 2019, mengatakan tidak akan menggelar pembicaraan langsung dengan pemerintah Afghanistan sekaligus membantah pernyataan menteri senior soal rencana pembicaraan seperti itu dalam dua pekan ke depan, kata pejabat Taliban.
Baca juga: Taliban Mengamuk, 6 Militer Afghanistan Tewas
Menteri Negara Urusan Perdamaian Afghanistan, Abdul Salam Rahimi, menuturkan ia berharap bahwa pembicaraan langsung dengan Taliban dapat digelar dua pekan mendatang di salah satu negara Eropa yang dirahasiakan. Pemerintah akan diwakili oleh delegasi yang beranggotakan 15 orang, kata dia.
Namun, juru bicara Kantor Politik Taliban di Qatar, Suhail Shaheen, membantah hal itu dengan mengatakan pembicaraan dengan pemerintah Afghanistan hanya akan terjadi setelah ada kesepakatan dengan Amerika Serikat mengenai penarikan pasukan mereka.
"Pembicaraan intraAfghanistan hanya akan dimulai setelah penarikan pasukan asing diumumkan," kata Shaheen.
Baca juga: Kantor Polisi Afghanistan Diserang Bom Bunuh Diri Tentara Taliban
Utusan khusus AS untuk perdamaian di Afghanistan, Zalmay Khalilzad, mengatakan seusai Rahimi mengumumkan bahwa pembicaraan antara Taliban dan Afghanistan akan terjadi setelah AS "menyimpulkan kesepakatannya sendiri" dengan Taliban.
rn- Penulis :
- Gilang