Pantau.com - Pertandingan final Piala AFF 2010 antara Indonesia kontra Malaysia menjadi pertanyaan di tengah derasnya isu pengaturan skor. Mantan pelatih Timnas Indonesia Alfred Riedl pun angkat suara mengenai kekalahan skuad Garuda di laga puncak.Sepanjang turnamen sepakbola Asia Tenggara dua tahunan itu, laju Firman Utina dan kolega begitu impresif. Dari fase grup, mereka belum sama sekali menelan kekalahan, tapi ketika bermain di Kuala Lumpur, tim Merah Putih kalah 3-0.Peluang untuk keluar sebagai juara pun begitu tipis, meski bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Terbukti, Timnas Indonesia hanya mampu menang 2-1, secara agregat, Malaysia menang 4-2.
Baca Juga: Kaleidoskop Olahraga 2018: dari Asian Games hingga Pengaturan Skor Sepakbola
Belakangan isu kembali muncul setelah mantan manajer Timnas Indonesia, Andi Darussalam Tabussala hadir dalam sebuah program acara televisi swasta. Ia mengaku kalau kecolongan, tak mampu menjaga para pemain dari oknum yang kabarnya memiliki akses masuk ke kamar ataupun ruang ganti.“Selain tim pelatih, staf medis dan manajer tim (Andi Darussalam) tidak ada yang boleh masuk sebelum pertandingan dan saat jeda,” tulis Riedl, seperti dikutip dari JPNN, Selasa (1/1/2019).Pelatih asal Austria itu menilai kalau para skuad timnas di 2010 itu merupakan talenta terbaik yang pernah dilatih. Kendati Riedl pernah kembali melatih skuad Merah Putih pada Piala AFF 2016 dan membawanya kembali sebagai runner-up.“Skuad 2010 sangat bertalenta yang pernah saya latih,” jelasnya.Secara non-teknis hingga kini, kisah kegagalan Indonesia di Piala AFF 2010 masih menjadi misteri . Bahkan beberapa pemain seperti Maman Abdurrahman, M. Nasuha dan Firman Utina membantah adanya isu pengaturan skor dan adanya orang asing yang masuk ke locker room. Baca Juga: Maman Abdurrahman Bantah Terlibat Pengaturan Skor di Piala AFF 2010
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta
