HOME  ⁄  Internasional

Turki Soal Kasus Khashoggi: Arab Saudi 'Sangat Mengecewakan'

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Turki Soal Kasus Khashoggi: Arab Saudi 'Sangat Mengecewakan'

Pantau.com - Penolakan Arab Saudi untuk menyerahkan para tersangka pembunuh wartawan Jamal Khashoggi "sangat mengecewakan", kata direktur komunikasi presiden Turki pada Senin (10 Desember 2018).

Fahrettin Altun kembali menyampaikan seruan bagi penyelidikan internasional mengenai kasus wartawan yang dibunuh itu, menurut keterangan yang diperoleh Reuters.

"Dunia harus mengupayakan keadilan bagi kasus ini berdasarkan hukum internasional. Itu akan menjadi kepentingan terbaik masyarakat internasional untuk mengupayakan keadilan buat mendiang wartawan Arab Saudi," kata Altun sebagaimana dikutip laporan media.

Ia juga mengatakan bahwa menolak penyerahan tersangka pembunuhan hanya akan menguntungkan mereka yang percaya Arab Saudi telah berusaha menutupi pembunuhan itu.

Baca juga: Tolak Serahkan Warganya, Turki Curigai Saudi Lindungi Pembunuh Khashoggi

Banyak pihak memhamami bahwa konsul jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki, juga terlibat dalam pembunuhan Jamal Khashoggi, kata Altun, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Anadolu.

Arab Saudi telah mengesampingkan penyerahan para tersangka dalam kasus Jamal Khashoggi ke Turki, kata Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir.

"Kami tidak mengekstradisi warga negara kami," kata Al-Jubeir dalam taklimat di sisi pertemuan ke-39 Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), ketika ditanya mengenai surat perintah penangkapan.

Sebelumnya, pengadilan Istanbul telah mengeluarkan surat penangkapan untuk dua mantan pejabat Arab Saudi sehubungan dengan pembunuhan Khashoggi.

Baca juga: Suara Rekaman Pembunuhan Khashoggi: Saya Tidak Bisa Bernafas, Terengah-engah, Suara Gergaji

Al-Jubeir mengatakan mereka yang bersalah telah diserahkan ke Kantor Kejaksaan Arab Saudi tapi ia tidak mengomentari proses hukum dan menegaskan bahwa kantor jaksa memiliki juru bicaranya sendiri.

Khashoggi, seorang wartawan Arab Saudi dan kolumnis untuk The Washington Post, hilang setelah ia memasuki Konsulat Arab Saudi di Istanbul pada awal Oktober.

Setelah mulanya mengatakan ia telah meninggalkan Konsulat Arab Saudi dalam keadaan hidup, Arab Saudi beberapa pekan kemudian mengakui bahwa ia terbunuh di sana, dan menyalahkan sekelompok agen merah Arab Saudi sebagai pelaku pembunuhan.

Setelah dikeluarkannya dekrit kerajaan, Arab saudi memecat lima pejabat senior, termasuk Saud Al-Qahtani, pembantu senior putra mahkota, dan Ahmed Al-Asiri, mantan wakil kepala intelijen, karena dugaan keterlibatan mereka dalam pembununan tersebut.


Penulis :
Noor Pratiwi