
Pantau.com - Transkrip lengkap dari pembunuhan wartawan Washington Post Jamal Khashoggi di konsulat Saudi di Turki menunjukkan salah satu pembunuh melakukan panggilan telepon hingga beberapa kali dalam kaitan kemaitian Khashoggi.
Menurut sebuah laporan CNN yang dilansir dari RT, Senin (10/12/2018), rekaman yang berisi bahasa Arab itu, mengidentifikasi jika yang menelepon itu adalah Maher Abdulaziz Mutreb, mantan diplomat Saudi dan pejabat intelijen. Ia membuat tiga kali panggilan kepada seseorang yang diduga adalah atasannya.
"Saya katakan pada Anda, masalahnya sudah selesai," kata Mutreb, sebagai tajuk jika Khashoggi sudah tewas.
Baca juga: Tolak Serahkan Warganya, Turki Curigai Saudi Lindungi Pembunuh Khashoggi
Namun menurut sumber CNN, diyakini Mutreb melaporkan persoalan tersebut kepada mantan kepala komunikasi Putra Mahkota Mohammad bin Salman, yaitu Saud al-Qahtani.
Al-Qahtani dipecat dari jabatannya sebagai penasihat kerajaan istana kerajaan karena Saudi menghadapi dampak dari pembunuhan Khashoggi.
Transkrip yang dikutip oleh CNN juga berisi kata-kata terakhir yang pernah diucapkan oleh Khashoggi, sebelum ia dibunuh, dan dimutilasi. "Aku tidak bisa bernapas," teriak Khashoggi, dalam rekaman itu.
Transkrip kemudian dengan teliti menggambarkan suara-suara yang mengikutinya. "Berteriak. Menjerit. Terengah-engah," bunyi suara dalam rekaman tersebut, yang sangat merujuk jika Khashoggi memang dibunuh.
Baca juga: Senator AS Rilis Tuntutan Keterlibatan bin Salman dalam Pembunuhan Khashoggi
"Para pejabat keamanan Saudi telah meninjau transkrip dan materi rekaman melalui saluran keamanan Turki dan tidak ada di dalamnya apakah ada referensi atau indikasi dari panggilan yang dibuat," kata seorang pejabat Saudi yang tidak disebutkan namanya kepada CNN.
Rincian mengerikan pembunuhan Khashoggi pada 2 Oktober, termasuk saat-saat terakhir kematiannya telah bocor ke media. Bahkan, pada bulan November, koran Harian Sabah Turki melaporkan bahwa para pembunuh Khashoggi membutuhkan waktu tujuh menit untuk membunuhnya.
Sebelumnya, Menteri luar negeri Arab Saudi mengesampingkan kemungkinan untuk menyerahkan para tersangka dalam pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi sesudah jaksa kepala Istanbul mengajukan perintah penangkapan dua mantan pejabat tinggi Saudi pada Minggu (9 Desember 2018).
- Penulis :
- Widji Ananta