
Pantau.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. berhasil mencatatkan peningkatan penyaluran kredit sebesar 19,14 persen secara tahunan (year on year/ yoy) di tengah sentimen kenaikan suku bunga kredit.
Sementara, kredit Bank BTN mencapai Rp211,35 triliun naik dibandingkan semester pertama tahun lalu yang hanya Rp177,40 triliun.
"Angka pertumbuhan kredit yang ditoreh Bank BTN di atas rata-rata pertumbuhan kredit industri perbankan yang tercatat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mencapai 10,26% yoy (Data per Mei 2018)," ujar Maryono, Direktur Utama Bank BTN, saat jumpa pers di Menara Bank BTN, Jakarta Pusat, Rabu (18/7/2018).
Baca juga: Beda Tipis Sama Indonesia, Berapa Sih Nilai Mata Uang Kroasia?
Ia menambahkan, pendongkrak utama kredit Bank BTN tak lain adalah kredit perumahan yang tumbuh 19,76% yoy atau menjadi sebesar Rp191,30 triliun.
"KPR subsidi dan non subsidi yang memiliki porsi lebih dari 73,5% dari total kredit keseluruhan masih menjadi penggerak utama laju pertumbuhan kredit Bank BTN, KPR subsidi yang tumbuh paling tinggi atau sebesar 30,26% (yoy) menjadi Rp 83,36 triliun,sementara KPR non subsidi tumbuh 13,4% (yoy)," katanya.
Maryono menambahkan, khusus untuk Program Satu Juta Rumah, per Juni 2018, Bank BTN sudah menyalurkan KPR untuk 423.303 unit rumah dengan nilai Rp38,4 triliun baik dalam bentuk KPR subsidi maupun non subsidi.
"Dari keseluruhan penyaluran KPR tersebut, 307.360 unit diantaranya berbentuk kredit konstruksi perumahan. Adapun khusus untuk KPR subsidi Bank BTN sudah mendistribusikan pinjaman untuk 297.044 unit rumah dengan nilai Rp17,15 triliun," katanya.
Bank BTN menyalurkan untuk KPR Subsidi sebesar 94,12%. Untuk semester I tahun 2018 ini, Bank BTN mengucurkan KPR subsidi dengan skema Subsidi Selisih Bunga (SSB) dan bantuan uang muka. Bank BTN pada semester II tahun ini akan mengalirkan kredit dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
"Dengan adanya FLPP tersebut diharapkan akan meningkatkan kapasitas kredit perseroan sehingga masyarakat dapat memiliki rumah yang layak dengan cara mudah, cepat dan murah sekaligus dapat mempercepat pencapaian program satu juta rumah ," jelas Maryono.
Baca juga: 'Single Digit' Angka Kemiskinan, Bappenas: Jangan Seperti 1998
Pada sektor kredit konstruksi perumahan sambungnya, Bank BTN mencatatkan pertumbuhan kredit konstruksi sebesar 17,03% yoy atau sebesar Rp27,60 triliun rupiah yang mengalir untuk para pengembang perumahan.
Sementara untuk kredit non perumahan, Bank BTN merealisasikan pertumbuhan kredit sebesar 13,49% yoy menjadi Rp 20,05 triliun dengan kontribusi terbesar dari kredit komersial sebesar Rp15,49 triliun sedangkan kredit konsumer tercatat mencapai Rp4,5 triliun per Juni 2018.
"Semester kedua kami akan terus menggenjot kredit perumahan untuk mengejar target kredit kami tahun ini yang diharapkan dapat tumbuh di atas 20%," pungkasnya.
- Penulis :
- Nani Suherni