Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Impor Beras Dikaitkan dengan Pemilu, Mendag: Kita Bicara Inflasi

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Impor Beras Dikaitkan dengan Pemilu, Mendag: Kita Bicara Inflasi

Pantau.com - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menegaskan bahwa keputusan impor beras sebanyak 2 juta ton pada tahun ini sama sekali tidak berkaitan dengan pesta politik Pemilu 2019.

Enggar menjelaskan izin impor beras yang diberikan kepada Perum Bulog bertujuan untuk stabilisasi harga dan menjaga inflasi tetap di level 3,5 persen.

"Kita bukan hanya semata-mata bicara Pemilu, kita bicara inflasi, bicara harga yang naik tidak mungkin kita biarkan. Bulan apa pun tidak mungkin dibiarkan karena kita akan tetap menjaga inflasi 3,5 persen," kata Enggar.

Baca juga: Banyak Fasilitas Rusak, Ini Nilai Fantastik Kerugian Gempa Lombok

Ia menegaskan pemerintah tidak akan membiarkan harga beras naik di atas harga eceran tertinggi (HET) beras medium sebesar Rp9.450 per kilogram.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), per Senin (27/8/2018), tercatat harga beras kualitas medium I sebesar Rp11.700 per kilogram dan beras kualitas medium II sebesar Rp11.600 per kilogram.

Adapun impor beras sebanyak 2 juta ton oleh Perum Bulog dilakukan secara bertahap, di antaranya sebanyak 500 ribu ton beras pada Februari 2018 dan 500 ribu ton pada Mei 2018. Sementara itu, sisa kuota impor 1 juta ton dilakukan sebelum akhir September 2018.

Baca juga: Terancam Dimakzulkan, Donald Trump Yakin Pasar Saham Anjlok

Enggartiasto mengungkapkan izin impor dikeluarkan berdasarkan keputusan dari Rapat Koordinasi (Rakor) yang melibatkan Kementerian Pertanian dan Perum Bulog pada April 2018.

Ia menambahkan bahwa hingga akhir tahun Pemerintah tidak mengeluarkan izin impor beras tambahan karena volume tersebut dianggap cukup dengan asumsi bahwa serapan gabah dari petani lokal sesuai yang ditargetkan.

"Kita anggap cukup dengan asumsi produksinya juga berjalan baik. Yang pasti adalah kalau ketersediaannya cukup dan harganya sesuai dengan HET," pungkasnya.

Penulis :
Nani Suherni