HOME  ⁄  Ekonomi

Perkenalkan 'Starling', Pedagang Kopi yang Raup Untung Jutaan Rupiah di Jakarta

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Perkenalkan 'Starling', Pedagang Kopi yang Raup Untung Jutaan Rupiah di Jakarta

Pantau.com - Jakarta itu kejam, namun istilah itu hanya berlaku bagi orang-orang yang tidak mau bekerja keras. Bagi yang mau berusaha ada banyak jalan untuk mendapatkan pundi-pundi di kota metropolitan ini. 

Salah satunya bekerja sebagai pedagang 'Starling' singkatan dari Starbucks Keliling. Plesetan ini digunakan bagi para penjual kopi yang menjajakan dengan cara berkeliling lokasi. Bagi warga Jakarta tentu tak asing melihat penjual kopi dengan sepeda dan termos dibagikan belakangnya. Sementara barang-barang jualannya disimpan di keranjang depan sepeda. 

Baca juga: Belum Siapkan Dokumen CPNS 2018? Ini Persyaratannya

Salah satu pedagang starling, Hasim (31) mengaku bisa menjual 100 gelas minuman perhari. Minuman yang dijual pun beragam mulai dari minuman panas dan dingin dengan jenis Kopi, Susu, hingga Sirup dengan berbagai varian rasa. Ia menjual dengan harga Rp4.000 hingga Rp5.000 per gelas. 

Dalam satu bulan, jika ditotal pendapatannya dapat mencapai setara UMR Jakarta. "Pendapatan bersih Rp 150 ribu perhari, karena kan untuk dibelanjakan modal lagi," ujarnya saat ditemui di lokasi berjualannya di dekat Halte Harmoni, Jakarta Pusat, Selasa (11/9/2018).

Ia berjualan mulai pukul 10.00-20.00 WIB dengan berkeliling di sekitar Jalan Hayam Wuruk dan Jalan Gajah Mada. Ia mengaku menjual dengan berkelompok, sehingga ia harus membeli barang jualannya di satu lokasi.

"Kita belanjanya di bos, tapi kita dapat tempat tinggal jadi gak bayar gitu," ungkapnya.

Begitu juga Salim (35), ia mengaku menjual rata-rata 100 gelas. Bila sedang sepi hanya 50 gelas saja. Ia menjual dengan harga Rp3.000 untuk kopi panas dan Rp4.000 untuk es kopi. Namun beberapa item seperti teh tarik dan minuman cokelat dijual dengan harga Rp5.000 dan sirup berbagai rasa Rp4.000 per gelas. 

"Paling rame sih nutrisari dan kopi hitam," katanya saat ditemui di lokasi berjualannya di sekitar area Jalan Gajah Mada.

Ia juga mengambil barang di satu tempat namun bila mendapatkan barang yang lebih murah, beberapa item ia mengambil di tempat yang lebih murah. 

Baca juga: Belum Siapkan Dokumen CPNS 2018? Ini Persyaratannya

"Ya sedikit-sedikit ambil di tempat lain yang lebih murah saja," ungkapnya.

Pedagang lainnya, Wasil (27) mengungkapkan modal yang diperlukan untuk berjualannya. Sepeda dan alat-alat yang dibutuhkan disediakan dari bosnya. Ia diberi waktu untuk membayar lunas, namun syaratnya harus berbelanja dari bosnya. 

"Sepedanya Rp2 jutaan, Belanjaannya Rp1 juta, termos air panas Rp300 ribu 2 (item), dan termos air dingin Rp100 ribu," ungkapnya.

"Dibayarnya sambil nabung dulu, kalau sudah cukup dibayarin, kontrakan dikasih tapi harus belanja ke bosnya," imbuhnya.

Dalam satu hari pria asal Madura ini mengaku bisa mendapatkan Rp100 ribu hingga Rp150 ribu.

"Sehari Rp100 ribu kalau sepi, kalau rame ya Rp150 ribu lah, kalau lagi ada demo bisa laris," ungkapnya disusul tawa.

Ketiganya mengaku tidak memiliki waktu tertentu untuk libur cukup menyesuaikan dengan kebutuhan.

"Ya kalau mau libur, ya libur paling satu hari kapan aja kalau mau libur ya libur aja," pungkasnya.

Penulis :
Nani Suherni