
Pantau.com - Industri kreatif menjadi salah satu sektor yang didorong di Indonesia. Pasalnya beberapa negara maju salah satunya, Korea mengembangkan budayanya melalui industri kreatif dengan perencanaan sejak 10 tahun sebelumnya.
Terkait hal tersebut Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menilai seharusnya Indonesia dapat tumbuh lebih tinggi. Sebab kata dia, budaya kreatif di Korea bermula dari upaya peningkatan ekonomi yang disebabkan karena Korea dinilai minim Sumber Daya Alam (SDA) sehingga lebih mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM)-nya
"Korea punya budaya kepepet yang lebih dari kita, the power of kepepwer of kepepet. Nggak punya sumber daya alam. Karang mereka, the power kepepet yang membuat mereka (tumbuh)," ujar Kepala Bekraf, Triawan Munaf saat ditemui dalam sebuah diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (25/9/2018).
Baca juga: Ups! Dibekukan OJK, Jasa Penjualan Emas Digital Ini Berbenah
Selain itu kata dia, pihaknya juga meminta agar Korea mau saling menerima produk kreatif. Sehingga bukan hanya produk Korea yang masuk ke Indonesia namun produk Indonesia juga dapat sampai negeri ginseng itu.
"Tapi bagi saya Korea selain bagus untuk pembelajaran bagi kita, tapi kita ingin juga minta dari mereka reciprocality mereka mau mengeskpor produk-produk mereka k-pop dan sebagainya tapi kurang mau menerima produk kita di pasar mereka. Nah itu yang kita perjuangkan," ungkapnya.
Triawan mengatakan jangan sampai Indonesia hanya menjadi pasar bagi industri kreatif dari luar tetapi harus menjadi pelaku. Selain itu ia juga mendorong agar produk kreatif dapat terus berkembang digunakan oleh masyarakat Indonesia.
"Kemarin kita bawa Dira Sugandi kesana (Korea) untuk membuka kemungkinan itu. Jangan hanya dilihat sebagai pasar tapi yang paling utama mari kita perkuat pasar kita sendiri, konsumsi barang kita sendiri, di negeri kita sendiri, supaya kita membatasi," paparnya.
Ia menambahkan, dari 16 subsektor Ekonomi kreatif ada 6 yang didorong peningkatannya di Indonesia dan 3 prioritas. Sektor unggulan yaitu fesyen, kuliner dan kriya. Sementara prioritas dikembangkan yakni Musik, Film dan Games/Apps.
- Penulis :
- Nani Suherni