
Pantau – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) terus mengepakkan sayap bisnis di pentas global. Setelah menjalin kerja sama dengan Kenya, kini emiten berkode saham PGEO melirik potensi pengembangan panas bumi yang ada di Turki.
Dikutip dari Pertamina Energia Weekly yang terbit di Jakarta, Senin (13/11/2023), langkah konkret PGE untuk menjadi perusahaan geothermal internasional diperkuat dengan kunjungan kerja ke beberapa perusahaan pengembang geothermal di Turki pada penghujung Oktober 2023.
Emiten sektor energi ini telah berpengalaman lebih dari 35 tahun dalam mengembangkan bisnis geothermal di Indonesia. Model bisnis perseroan pun terus dioptimalkan dengan serius melalui penjajakan potensi pengembangan bisnis ke beberapa negara yang potensial untuk menjadi mitra dalam pengembangan bisnis panas bumi.
Kerja sama ini menjadi salah satu strategi PGE untuk menjadi perusahaan Geothermal yang tidak hanya memimpin di Indonesia tetapi juga di kancah internasional.
Turki saat ini memiliki iklim investasi bisnis panas bumi yang cukup positif. Hal ini diindikasikan dengan beberapa faktor seperti privatisasi sektor panas bumi yang dimulai sejak 2009 dan insentif yang ramah terhadap investor.
Secara khusus insentif yang lebih menguntungkan diberikan pemerintah kepada perusahaan energi yang mengembangkan Geothermal dengan skema feed-in tarif. Insentif ini memberikan kepastian produk yang dihasilkan pengembang terserap dengan keekonomian yang layak.
Iklim yang positif ini berdampak pada peningkatan produksi Geothermal Turki yang mengalami kenaikan signifikan dari 80 MW menjadi 1600 MW 10 tahun terakhir dan menjadikannya negara dengan pertumbuhan energi geothermal tercepat di dunia.
Dalam kunjungan ini, Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Julfi Hadi bersama Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Rachmat Hidajat dan Duta Besar RI untuk Turki, Achmad Rizal Purnama berkesempatan untuk bertemu dengan beberapa pengembang Geothermal Turki diantaranya Energy Holding dan SDS Enerji.
“Dari kunjungan ini PGE akan melihat mitra yang potensial untuk bekerja sama dalam pengembangan panas bumi sehingga diharapkan dapat tercipta sinergi yang positif bagi kedua belah pihak di masa mendatang,” ujar Direktur Utama PGE, Julfi Hadi.
Julfi juga menyebutkan pilihan berkunjung ke Turki ini didorong oleh kemajuan negara tersebut dalam pemanfaatan energi panas bumi sebagai sumber listrik untuk masyarakat.
“Saat ini, Turki merupakan negara dengan kapasitas terpasang panas bumi terbesar keempat di dunia. Ini yang menjadi salah satu alasan mengapa kami berkunjung ke sini,” ujarnya.
Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam Turki yang dikutip dari Anatolian Agency, menunjukkan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi di negara tersebut mencapai 1.691 megawatt (MW).
Meski demikian, tingkat konsumsi energi per kapita Turki saat ini hanya mencapai sekitar 3,8 MW per tahun, yang masih jauh di bawah standar Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) sebesar 8 MW per tahun. Hal ini mengindikasikan, potensi pemanfaatan energi panas bumi di Turki masih belum sepenuhnya tergali.
Duta Besar RI untuk Turki Achmad Rizal Purnama mengatakan, dengan semua potensi yang dimiliki, pemanfaatan energi panas bumi di Turki masih sangat mungkin untuk digali lebih dalam lagi. Ia optimistis kunjungan ini dapat menjadi pintu kerja sama pengembangan panas bumi bagi Indonesia dan Turki yang akan memberikan manfaat bagi banyak pihak.
Dari kunjungan ini, PGE mendapatkan berbagai informasi terkait pemanfaatan teknologi dan strategi operasional yang diterapkan perusahaan pengembang geothermal di Turki yang dapat dipertimbangkan dalam mendukung rencana perseroan untuk memaksimalkan potensi panas bumi di dalam negeri guna menjadi perusahaan panas bumi dengan 1 gigawatt (GW) terpasang dalam dua tahun mendatang.
Kunjungan bisnis ke luar negeri ini menjadi kali kedua yang telah dilakukan PGE di bawah kepemimpinan Julfi. Sebelumnya, Julfi turut serta dalam kunjungan kenegaraan yang dipimpin Presiden Joko Widodo dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati ke Kenya.
Kunjungan tersebut menjadi langkah awal PGE membuka kerja sama bisnis Geothermal internasional dengan ditandatanganinya kesepakatan dengan Africa Geothermal International Limited (AGIL) dan Geothermal Development Company (GDC).
- Penulis :
- Ahmad Munjin
- Editor :
- Ahmad Munjin