Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Sistem Digitalisasi Pembangkit PLN IP Dilirik Perusahaan Thailand

Oleh Wira Kusuma
SHARE   :

Sistem Digitalisasi Pembangkit PLN IP Dilirik Perusahaan Thailand
Foto: Salah satu bentuk transformasi PT PLN Indonesia Power (PLN IP) dalam monitoring pembangkit yaitu Reliability and Efficiency Optimization Center (REOC), yang merupakan sistem digital dengan fungsi utama memantau 21 GWh berbagai teknologi pembangkit listrik dan 90.000 parameter untuk meningkatkan keandalan dan efisiensinya. ANTARA/HO-PLN IP.

Pantau-PT PLN Indonesia Power (PLN IP) memiliki sistem digitalisasi pembangkit yang dapat memantau 21 GW berbagai teknologi pembangkit listrik di 20 lokasi dan 90.000 parameter. Sistem ini dinamakan Reliability and Efficiency Optimization Center (REOC).

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra menyebutkan transformasi digital sistem pembangkitan listrik yang merupakan karya insinyur perusahaan kembali dilirik perusahaan energi asal Thailand, Gulf Energy Development Public Company Limited.

"Di bawah kepemimpinan Bapak Erick Thohir (Menteri BUMN), inovasi dan terobosan ini menjadi daya tarik perusahaan energi asal Thailand, Gulf Energy Development Public Company Limited," ujar Edwin, Selasa (1/10/2024).

Sebelumnya, inovasi tersebut menjadi sorotan Banpu Public Company Limited, juga perusahaan asal Negeri Gajah Putih. Edwin menambahkan REOC merupakan suatu bentuk transformasi digital yang memberikan value creation bagi perusahaan.

Baca juga: Emiten BUMI Jadi Salah Satu Pemasok Batu Bara Terbesar PLN

REOC dikembangkan secara mandiri oleh insinyur PLN Indonesia Power sebagai wajud transformasi digital di bidang pembangkitan yang mempermudah dalam menganalisa dan memantau operasional secara real time.

"Inilah yang kemudian kami bangun menjadi satu kesatuan digitalisasi yang tidak hanya dilakukan di beberapa pembangkit, tetapi seluruh pembangkit yang ada di PLN IP dan kemudian kami namakan REOC, inovasi teknologi pengelolaan pembangkit listrik terintegrasi berbasis industri 4.0 dan memberikan value tersendiri bagi perusahaan dalam menjalankan proses bisnis khususnya bidang ketenagalistrikan," kata Edwin.

Edwin yang memperkenalkan REOC kepada perwakilan dari Gulf Energy, membahas system analyst dan manajemen pembangkitan serta monitoring artificial intelligence REOC. "Saat ini, PLN IP terus melakukan perbaikan dan inovasi untuk membuat performa REOC lebih baik lagi dan bermanfaat untuk pengoperasian pembangkit kami, meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis yang akan menghasilkan cost efficiency dan juga peningkatan revenue perusahaan," tambahnya.

Pada momen engagement discussion engineer, PLN IP memberikan keterangan kepada Gulf tentang transformasi digitalisasi pembangkit diantaranya gambaran menyeluruh mengenai teknologi dan sistem yang digunakan di REOC untuk memastikan efisiensi dan keandalan operasional.

Selanjutnya, disimulasikan langsung bagaimana sistem REOC memantau lebih dari 21,08 GW yang tersebar di 35 unit bisnis pembangkitan (UBP) dan satu unit bisnis pemeliharaan (UBH).

"Dikelola dan dipantau secara realtime, diperlihatkan berbagai sistem dan teknologi mutakhir yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan performa pembangkitan yang beroperasi di seluruh Indonesia," sebut Edwin.

Sementara itu, Deputy Chief Executive Officer Gulf Energy K Ravi Kurmarohita menyampaikan kekagumannya serta harapan untuk dapat bekerja sama dengan PLN IP ke depannya.

"Transformasi digital pembangkit yang diterapkan PLN IP ini sungguh luar biasa, kesempatan besar bagi kami untuk menyaksikan dan mempelajari secara langsung pengoperasian REOC dan kami berharap bisa bekerja sama dalam waktu dekat," ujarnya.

PT PLN (Persero) melalui Subholding PLN IP terus melakukan pengembangan bisnis di kancah global dengan memperkenalkan REOC sebagai wujud transformasi digital yang memberikan value creation untuk korporasi. (Tubagus Rahmat).

Penulis :
Wira Kusuma