Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Perkiraan Fed Lebih Konservatif Pangkas FFR, Rupiah Bertahan di Zona Hijau

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Perkiraan Fed Lebih Konservatif Pangkas FFR, Rupiah Bertahan di Zona Hijau
Foto: Petugas menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS. (Antara/Dhemas Reviyanto)

Pantau - Perkiraan bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed akan lebih konservatif memangkas suku bunga kebijakan, Fed Funds Rate (FFR) tak menghalangi nilai tukar (kurs) rupiah untuk melaju di zona hijau terhadap dolar AS pada perdagangan Senin (14/10/2024).

Pada akhir perdagangan Senin, rupiah meningkat 12 poin atau 0,08 persen menjadi Rp15.566 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.578 per dolar AS.

The Fed akan memilih stance kebijakan penurunan suku bunga yang lebih konservatif, setelah memangkas suku bunga acuannya sebesar 50 bps pada meeting September 2024.

Demikian dikatakan analis pasar uang Bank Mandiri Reny Eka Putri di Jakarta, Senin (14/10/2024).

Baca juga: Analis Pede Proyeksi Perekonomian RI yang Solid Kokohkan Rupiah

Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa The Fed akan memutuskan pemotongan suku bunga yang lebih kecil dalam pertemuan mendatang. Pejabat The Fed lainnya juga melihat kemungkinan Fed Funds Rate akan dipertahankan pada level 5,5 persen pada rapat Federal Open Market Committee (FOMC) November 2024.

Laporan ADP di AS menunjukkan bahwa 143.000 pekerjaan ditambahkan ke sektor swasta pada September 2024, jauh di atas perkiraan 120.000, yang menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS tetap tangguh.

Tingkat pengangguran AS juga kembali menurun menjadi 4,1 persen pada September 2024. Inflasi AS juga meningkat sebesar 2,4 persen lebih tinggi dibanding ekspektasi pasar sebesar 2,3 persen.

Baca juga: Perlambatan Inflasi AS Bantu Nilai Tukar Rupiah Melaju di Zona Hijau

Sebelum menurunkan suku bunganya kembali, The Fed akan memantau secara ketat perkembangan indikator ekonomi seperti pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) AS, tingkat inflasi, angka ketenagakerjaan, dan belanja konsumen.

“Kepastian waktu penurunan suku bunga The Fed akan menentukan kondisi pasar keuangan dan volatilitas rupiah di masa mendatang,” tutur Reny.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin naik ke level Rp15.581 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.609 per dolar AS.

Baca juga: Harapan Pemangkasan Bunga Fed Moderat, Rupiah Cemberut

Penulis :
Ahmad Munjin