
Pantau - Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa sepanjang 4-7 November 2024 terjadi aliran modal asing keluar (capital outflow) dari pasar keuangan Indonesia sebesar Rp 10,23 triliun.
Aliran modal asing keluar terdiri dari jual neto Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 4,66 triliun. Kemudian aliran modal asing keluar melalui Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp 3,28 triliun. Selain itu jual neto pasar saham senilai Rp 2,29 triliun.
Baca juga: BI: Aliran Modal Asing Masuk Capai Rp570 Miliar
"Berdasarkan data transaksi 4-7 November 2024, nonresiden tercatat jual neto Rp 10,23 triliun," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso.
Dengan demikian, sejak 1 Januari hingga 4 November 2024, total modal asing masuk bersih di pasar saham Rp38,51 triliun, di pasar SBN Rp38,86 triliun, dan di SRBI Rp192,99 triliun.Pada semester-II 2024, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp38,17 triliun di pasar saham, Rp72,82 triliun di pasar SBN dan Rp62,65 triliun di SRBI.
Baca juga: Aliran Modal Asing Masuk RI Tembus Rp1,62 TriliunLebih lanjut, Ramdan mengatakan premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun per 7 November 2024 sebesar 67,59 basis poin (bps), turun dibandingkan 1 November 2024 sebesar 71,58 bps.Rupiah di awal perdagangan Jumat (8/11) dibuka pada level Rp15.605 per dolar AS, menguat daripada penutupan perdagangan Kamis (7/11) yang sebesar Rp15.730 per dolar AS. Indeks dolar AS meningkat ke level 104,51 di akhir perdagangan Kamis (7/11).Imbal hasil atau yield SBN Indonesia tenor 10 tahun turun ke 6,66 persen. Sedangkan imbal hasil surat utang AS alias US Treasury Note tenor 10 tahun tergelincir ke level 4,326 persen.Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.
Baca juga: BI Catat Aliran Modal Asing Masuk Bersih ke Indonesia Tembus Rp8,91 Triliun
- Penulis :
- Wulandari Pramesti
- Editor :
- Firdha Riris