Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Butuh Riset dan Pengembangan Agar Investor Asing Dapat Berinvestasi di PT KIM

Oleh Tubagus Rachmat
SHARE   :

Butuh Riset dan Pengembangan Agar Investor Asing Dapat Berinvestasi di PT KIM
Foto: Anggota komisi VII DPR RI Erna Sari Dewi saat mengikuti pertemuan Komisi VII DPR RI dengan Dirut PT KIM beserta jajaran, Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (14/11/2024). Foto: Arief/vel

Pantau - Anggota komisi VII DPR RI Erna Sari Dewi mengatakan PT Kawasan Industri Medan (KIM) harus melakukan Riset dan Pengembangan (research and development) untuk menarik investor asing agar menanamkan modalnya di Indonesia. Oleh karenanya, harus ada upaya yang masif dan maksimal agar investor asing dapat berinvestasi.

"Upaya dari KIM belum maksimal melakukan inovasi, terbukti dari data yang diberikan baru, 32 foreign direct investment dari ratusan yang ada di domestik,” ungkap Erna sari Dewi kepada Parlementaria usai pertemuan Komisi VII DPR RI dengan Dirut PT KIM beserta jajaran, Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (14/11/2024).

Erna Sari Dewi menerangkan, agar investor asing mau berinvestasi, maka harus memperkenalkan keuntungan yang didapatkan investor asing. Salah satunya melalui pameran internasional dan tentunya harus ada support dari pemerintah

"PT KIM maupun pemerintah harus berkolaborasi untuk bisa meraih pasar internasional untuk menanamkan investasinya di sini. Pemerintau memberikan relaksasi pada pajaknya dan  insentif fiskal,” terang Politisi Fraksi Partai NasDem ini.

Baca juga: Komisi VII DPR Siapkan Dua UU untuk Selamatkan Industri Tekstil Usai Sritex Dinyatakan Pailit

Diketahui, Kawasan Industri Medan masih menghadapi beberapa tantangan yang dapat mempengaruhi kinerja dan keberlanjutannya. Beberapa tantangan dan permasalahan yang dihadapi yaitu seperti permasalahan infrastruktur yang belum cukup memadai.

Erna menambahkan kalau di internal KIM masih bermasalah bagaimana bisa menarik investor luar berinvestasi. Hal itu dilihat penanganan terhadap limbah dan  penerapan teknologi juga masih sangat lambat.

"Harus do something untuk menghidupkan kawasan ini agar bisa mendatangkan investor ke sini, makanya harus punya research and development,” pungkas Erna.

Penulis :
Tubagus Rachmat