HOME  ⁄  Ekonomi

BI Keluarkan 3 Jurus Ini Respons Rupiah yang Keok Tembus Rp16 Ribu

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

BI Keluarkan 3 Jurus Ini Respons Rupiah yang Keok Tembus Rp16 Ribu
Foto: Ilustrasi - Teller BRI menghitung uang yang disetorkan nasabah menggunakan mesin penghitung. (ANTARA/BRI)

Pantau – Merespons pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah yang melewati level psikologis Rp16.000 per dolar AS, pemerintah melakukan intervensi besar-besaran di pasar pada Jumat (13/12/2024).

Mengutip Bloomberg, Sabtu (14/12/2024), Bank Indonesia (BI) pun mengeluarkan tiga jurus untuk mengintervensi kondisi itu melalui tiga pasar utama, yakni pasar spot, pasar non-deliverable forward (NDF), dan pasar obligasi pemerintah.

Sentimen Global Jadi Biangkerok

Pada hari itu, rupiah tercatat melemah sekitar 0,5 persen menjadi Rp16.002 per dolar AS. Penyebab utama pelemahan ini adalah sentimen global yang dipengaruhi oleh penguatan dolar AS. Pasalnya, ekonomi AS masih menunjukkan ketahanan dan meningkatnya ketegangan geopolitik.

Menurut Edi Susianto, Direktur Eksekutif untuk Pengelolaan Moneter dan Sekuritas di Bank Indonesia, bank sentral RI melakukan intervensi agresif untuk mempertahankan kepercayaan pasar terhadap rupiah.

Baca juga: Pemangkasan Bunga Fed 2025 Tak Agresif, Rupiah Terseret ke Level Psikologis Rp16.009

Kebijakan The Fed Terus Tekan Rupiah

Diperkirakan Mingze Wu, seorang trader mata uang di StoneX Financial di Singapura, rupiah mungkin masih memiliki ruang untuk bergerak lebih rendah sebelum Bank Indonesia merasa perlu untuk bertindak lebih kuat lagi.

Jika The Federal Reserve (Fed) AS lebih dovish dari yang diperkirakan, BI mungkin tidak perlu melakukan tindakan lebih lanjut, karena kebijakan Fed sudah cukup untuk menstabilkan pasar.

Potensi Pemangkasan Suku Bunga BI

Rupiah telah mengalami penurunan lebih dari 5 persen pada kuartal ini, dengan dolar AS yang kembali menguat menekan mata uang-mata uang Asia.

Keputusan Bank Indonesia yang diperkirakan akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat juga ditengarai dapat memberikan tekanan tambahan terhadap rupiah.

Baca juga: Meningkatnya Inflasi Produsen AS Jadi Bumerang bagi Nilai Tukar Rupiah

Meskipun demikian, Bank Indonesia terus menegaskan, level fundamental rupiah lebih kuat daripada level Rp16.000 per dolar.

Kebijakan BI demi Menjaga Stabilitas Rupiah

Bank Indonesia berulang kali menyatakan, intervensi dilakukan untuk mengurangi volatilitas rupiah dan mempertahankan kestabilan pasar.

Akan tetapi, dengan adanya tekanan global dan kebijakan suku bunga yang diperkirakan akan diturunkan, Bank Indonesia mungkin akan terus memantau kondisi pasar secara ketat untuk menentukan langkah yang tepat guna menjaga kestabilan ekonomi Indonesia.

Baca juga: Sentimen dari Rilis Inflasi AS Benamkan Nilai Tukar Rupiah 19 Poin

Penulis :
Ahmad Munjin