
Pantau – Buntut meningkatnya inflasi produsen Amerika Serikat (AS) November 2024, nilai tukar (kurs) rupiah kena getahnya dalam melawan dolar AS pada perdagangan Jumat (13/12/2024).
Lihat saja, pada awal perdagangan Jumat, rupiah tergelincir 21 poin atau 0,13 persen menjadi Rp15.966 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rpp15.945 per dolar AS.
Data inflasi produsen AS bulan November year on year yang dirilis semalam menunjukkan kenaikan 3 persen, melebihi bulan sebelumnya yang mengalami kenaikan 2,6 persen.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengungkapkan hal itu saat seperti dikutip ANTARA di Jakarta, Jumat (13/12/2024).
Baca juga: Sentimen dari Rilis Inflasi AS Benamkan Nilai Tukar Rupiah 19 Poin
Menurut dia, inflasi AS yang masih belum stabil turun tersebut menaikkan peluang suku bunga acuan AS bakal sulit turun tahun depan.
Ariston menuturkan indeks dolar AS melejit naik ke atas area 107 pagi ini, dibanding pagi kemarin masih di sekitar 106,50.
Selain itu, ketegangan di Timur Tengah yang meningkat juga menjaga posisi dolar AS tetap kuat dibandingkan nilai tukar lainnya.
“Pagi ini terlihat nilai tukar regional bergerak melemah terhadap dolar AS dan rupiah juga berpeluang melemah lagi hari ini,” ujarnya.
Ia menuturkan, peluang pelemahan rupiah ke arah Rp16.000 per dolar AS, dengan support di sekitar Rp15.900 per dolar AS hari ini.
Baca juga: Penantian Pasar atas Rilis inflasi AS Bikin Rupiah Keok
- Penulis :
- Ahmad Munjin