
Pantau – Sentimen pengangguran Amerika Serikat (AS) yang dirilis sedikit lebih kuat dari perkiraan memaksa nilai tukar (kurs) rupiah keteteran berhadapan melawan dolar AS.
Lihat saja, pada akhir perdagangan Jumat (27/12/2024), rupiah melemah 45 poin atau 0,28 persen menjadi Rp16.235 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.190 per dolar AS.
Rupiah diperkirakan berkonsolidasi di tengah 'mood' liburan dengan potensi melemah terbatas terhadap dolar AS setelah data pekerjaan AS, klaim pengangguran, sedikit lebih kuat dari perkiraan.
Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan itu sebagaimana dikutip ANTARA di Jakarta, Jumat (27/12/2024).
Baca juga: Rupiah Tiarap Rp16 Ribu, Analis Klaim Ekonomi RI Masih Kuat
Tercatat, klaim pengangguran AS mencapai 219 ribu dari perkiraan 224 ribu. Data ini juga lebih rendah dari angka sebelumnya yang sebesar 220 ribu.
Untuk ekonomi China, data laba industri melemah jadi minus 4,7 persen, turun dari bulan Oktober 2024 yang terkontraksi 4,3 persen.
“Namun, juga ada berita positif dari China sepekan ini, yaitu penerbitan 411 miliar dolar AS obligasi untuk mendukung ekonomi mereka, serta revisi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari 4,8 persen menjadi 4.9 persen untuk tahun ini oleh Bank Dunia. Untuk 2025, juga lebih tinggi dari 4,1 persen menjadi 4,5 persen,” ungkap dia.
Adapun Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia turut melemah ke level Rp16.251 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.208 per dolar AS.
Baca juga: Sepinya Perdagangan Ditengarai Kuatkan Rupiah Jelang Natal
- Penulis :
- Ahmad Munjin