
Pantau - Pelaku pasar saham dan keuangan ditengarai bersikap ‘wait and see’ menantikan pernyataan dan kebijakan Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Namun, sentimen tersebut diprediksi positif untuk bursa saham AS dan cenderung negatif untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Pada hari ini waktu AS, Presiden Terpilih AS Donald Trump akan dilantik untuk periode kepemimpinan tahun 2025-2029.
"Pasar Indonesia mungkin agak 'wait and see' menanti penyataan dan kebijakan Donald Trump," ujar Ekonom Keuangan dan Praktisi Pasar Modal Hans Kwee di Jakarta, Senin (20/1/2025).
Sementara untuk pasar AS, kata dia, pelantikan Presiden Terpilih AS Donald Trump akan cenderung berdampak positif bagi perekonomian Negeri Paman Sam.
Baca juga: Serba Unik jelang Pelantikan Trump, Pernah Dipidana hingga Hobi Main Medsos
"Pasar AS (Wall Street) akan cenderung positif menyambut pelantikan Donald Trump," ujar Hans.
Sebelumnya, Hans menyampaikan pelaku pasar asing cenderung melakukan aksi jual bersih (net sell) di pasar saham Indonesia menjelang pelantikan Donald Trump.
Ia menjelaskan, aksi net sell seiring kekhawatiran pelaku pasar terhadap kebijakan Trump yang diperkirakan akan merugikan negara berkembang, termasuk Indonesia
Dalam Peluncuran Perdagangan Karbon Internasional hari ini, Senin, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyampaikan, akan terus memperkuat perekonomian dalam negeri di tengah pelantikan Presiden Terpilih AS Donald Trump.
Baca juga: Sentimen Kebijakan Trump Masih Gerus Nilai Tukar Rupiah
Ia menyebut, saat ini belum dapat melihat lebih jauh dampak pelantikan Donald Trump terhadap perekonomian nasional.
“Saya rasa kita perkuat fokus untuk bisa menggerakkan perekonomian di dalam negeri. Berkaitan dengan internasionalnya, saya rasa masih terlalu cepat untuk bisa memperkirakan apa yang akan jadi dampak dari pemerintahan presidensi Trump,” ungkap Mahendra.
- Penulis :
- Ahmad Munjin
- Editor :
- Ahmad Munjin