billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Respons IHSG Longsor, Short Selling dan Buyback Saham Tanpa RUPS Dikaji Ulang

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Respons IHSG Longsor, Short Selling dan Buyback Saham Tanpa RUPS Dikaji Ulang
Foto: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam Konferensi Pers DIalog Bersama Pelaku Pasar Modal di Main Hall BEI, Jakarta, Senin (03/03/20205). (ANTARA/Muhammad Heriyanto)

Pantau - Implementasi short selling diuputuskan ditunda. Begitu juga dengan buyback saham tanpa rapat umum pemegang saham (RUPS) yang dikaji ulang. Keputusan itu diambil Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Bursa Efek Indonesia (BEI).

Itu dilakukan seiring OJK bersama BEI yang telah melakukan dialog bersama pelaku pasar modal sebagai respons terkait dengan tekanan yang terus-menerus terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut dan mendapatkan masukan dari para pemangku kepentingan dan pelaku pasar, OJK akan mengambil kebijakan awal, pertama adalah menunda implementasi kegiatan short selling, selain hal tersebut, terdapat opsi kebijakan lain yang jika diperlukan yaitu mengkaji buyback saham tanpa RUPS dengan tetap memperhatikan dan mempertimbangkan situasi dan kondisi yang terjadi nantinya.

Kepala Eksekutif OJK bidang Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Inarno Djajadi mengungkapkan itu di Main Hall BEI Jakarta, Senin (3/3/2025).

Baca juga: 'Short Selling' bagi Institusi dan Asing Tunggu Evaluasi di 2026

Dalam pengambilan kebijakan itu, pihaknya akan fokus dalam tiga hal, di antaranya stabilitas pasar, peningkatan likuiditas, serta perlindungan investor.

“Selain itu, kami juga ingin menyampaikan pesan bahwa kami hadir mengamati dan juga berperan aktif dalam menjaga pasar modal Indonesia tetap stabil, transparan, dan berintegritas khususnya bagi investor lokal, ritel, maupun institusional,” ujar Inarno.

Ia menjelaskan OJK bersama BEI menyelenggarakan dialog dengan pelaku pasar pada hari ini, Senin (03/02), dengan tujuan untuk mendapatkan pandangan atas perkembangan pasar modal terkini, serta mengidentifikasi tantangan dan kebutuhan pasar dalam memastikan stabilitas dan ketahanan pasar modal Indonesia.

"Pada dialog tadi, kami mendengarkan banyak sekali masukan-masukan konstruktif dari pelaku sekaligus stakeholder pasar modal yang tentunya akan segera kita tindaklanjuti sesuai dengan kapasitas dan peran kami masing-masing," ujar Inarno.

Baca juga: Tunggu Lisensi, 3 Anggota Bursa Siap Fasilitasi Transaksi ‘Short Selling’

Dalam dialog bersama pelaku pasar modal ini, diikuti oleh Direktur Utama Adaro Energy Indonesia (ADRO) Garibaldi 'Boy' Thohir, Bos Grup Bakrie Anindya Bakrie, Bos Grup Sinar Mas Franky Widjaja, putra pertama Prajogo Pangestuyaitu yaitu Agus Salim Pangestu, serta Arsjad Rasjid.

Penulis :
Ahmad Munjin
FLOII Event 2025

Terpopuler